Bidik Kalsel,
Berawal dari razia kerapian rambut yang dilakukan oleh seorang guru agama, Lina Helina. Nova Andrianto Klas IID dianiaya Staf TU SMPN 1 Karang Bintang, Junaidi yang merupakan suami dari Lina Herlina, Selasa (03/06/14).
Kronologis kejadian, saat razia rambut Nova dijambak dan ditarik keras oleh Lina.mMerasa kesakitan, Nova spontan berontak hingga ujung gunting mengenai tangan Lina hingga berdarah. Rupanya Lina melapor pada suaminya, Junaidi yang datang langsung menampar muka dan membenturkan kepala Nova ke dinding. Sebanyak 4 orang rekan Nova yang melihat kejadian itu, merasa terpanggil dan melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polsek Karang Bintang.
Kepala Sekolah SMPN 1 Karang Bintang, Kusno, S.Pd, MM, Sabtu (07/06/14) mengakui adanya prilaku oknum guru yang telah melakukan pemukulan terhadap salah satu murid.
"Waktu kejadian, saya tidak berada di tempat karena ada tugas luar, namun permasalahan tersebut damai dan diselesaikan secara internal," sebut Kusno.
Ditambahkan Kusno, kejadian itu mungkin karena oknum guru tersebut sedang emosi, namun pihak sekolah akan memberikan sanksi administratif. "Kita akan memberikan teguran secara lisan dulu, agar hal tersebut tidak terulang lagi," tambahnya.
Sementara pengakuan dari murid yang menjadi korban penganiayaan, Nova Andrianto mengungkapkan, ketika rambutnya dijambak dan dia memberontak hingga membuat tangan Lina Herlina berdarah, tak lama Junaidi datang dan langsung menampar serta membenturkan kepalanya ke dinding.
"Saya ditampar di muka 2 kali, kemudian kepala saya dibenturkan ke dinding, dan ditampar lagi sekali," aku Nova.
Yang menjadi kekuatiran Nova dan rekannya yang telah melapor ke pihak aparat, ada rencana pihak sekolah akan mengeluarkan mereka berlima setelah habis pelaksanaan ulangan sekolah.
Terkait dengan adanya rencana untuk mengeluarkan kelima murid tersebut dari sekolah, yaitu Nova Andrianto, Hairunnisa, Syaiful Bahri, Bambang dan Nurul diakui pula oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Karang Bintang, Kusno, S.Pd, MM. "Itu baru rencana, belum diputuskan," ujar Kusno.
Orangtua dari Hairunnisa, Zaini merasa miris atas ulah oknum guru itu yang cukup mencoreng Korps Dunia Pendidikan. "Anak saya terganggu psykologisnya gara-gara kejadian ini. Dia yang biasanya ceria, kini menjadi murung dan tak bergairah lagi mengikuti pelajaran karena mendengar akan dikeluarkan pihak sekolah," keluh Zaini.
Para orangtua murid yang bakal dikeluarkan oleh pihak sekolah, kepada media berharap Dinas Pendidikan Tanah Bumbu bisa mengambil sikap tegas terhadap guru yang arogan dan suka melakukan pemukulan, karena dikhawatirkan akan terulang lagi pada murid yang lain. (MIZ)
Berawal dari razia kerapian rambut yang dilakukan oleh seorang guru agama, Lina Helina. Nova Andrianto Klas IID dianiaya Staf TU SMPN 1 Karang Bintang, Junaidi yang merupakan suami dari Lina Herlina, Selasa (03/06/14).
Kronologis kejadian, saat razia rambut Nova dijambak dan ditarik keras oleh Lina.mMerasa kesakitan, Nova spontan berontak hingga ujung gunting mengenai tangan Lina hingga berdarah. Rupanya Lina melapor pada suaminya, Junaidi yang datang langsung menampar muka dan membenturkan kepala Nova ke dinding. Sebanyak 4 orang rekan Nova yang melihat kejadian itu, merasa terpanggil dan melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polsek Karang Bintang.
Kepala Sekolah SMPN 1 Karang Bintang, Kusno, S.Pd, MM, Sabtu (07/06/14) mengakui adanya prilaku oknum guru yang telah melakukan pemukulan terhadap salah satu murid.
"Waktu kejadian, saya tidak berada di tempat karena ada tugas luar, namun permasalahan tersebut damai dan diselesaikan secara internal," sebut Kusno.
Ditambahkan Kusno, kejadian itu mungkin karena oknum guru tersebut sedang emosi, namun pihak sekolah akan memberikan sanksi administratif. "Kita akan memberikan teguran secara lisan dulu, agar hal tersebut tidak terulang lagi," tambahnya.
Sementara pengakuan dari murid yang menjadi korban penganiayaan, Nova Andrianto mengungkapkan, ketika rambutnya dijambak dan dia memberontak hingga membuat tangan Lina Herlina berdarah, tak lama Junaidi datang dan langsung menampar serta membenturkan kepalanya ke dinding.
"Saya ditampar di muka 2 kali, kemudian kepala saya dibenturkan ke dinding, dan ditampar lagi sekali," aku Nova.
Yang menjadi kekuatiran Nova dan rekannya yang telah melapor ke pihak aparat, ada rencana pihak sekolah akan mengeluarkan mereka berlima setelah habis pelaksanaan ulangan sekolah.
Terkait dengan adanya rencana untuk mengeluarkan kelima murid tersebut dari sekolah, yaitu Nova Andrianto, Hairunnisa, Syaiful Bahri, Bambang dan Nurul diakui pula oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Karang Bintang, Kusno, S.Pd, MM. "Itu baru rencana, belum diputuskan," ujar Kusno.
Orangtua dari Hairunnisa, Zaini merasa miris atas ulah oknum guru itu yang cukup mencoreng Korps Dunia Pendidikan. "Anak saya terganggu psykologisnya gara-gara kejadian ini. Dia yang biasanya ceria, kini menjadi murung dan tak bergairah lagi mengikuti pelajaran karena mendengar akan dikeluarkan pihak sekolah," keluh Zaini.
Para orangtua murid yang bakal dikeluarkan oleh pihak sekolah, kepada media berharap Dinas Pendidikan Tanah Bumbu bisa mengambil sikap tegas terhadap guru yang arogan dan suka melakukan pemukulan, karena dikhawatirkan akan terulang lagi pada murid yang lain. (MIZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.