Aktifitas Industri Diduga Susutkan Tangkapan Warga Nelayan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Rabu, 02 Juli 2014

    Aktifitas Industri Diduga Susutkan Tangkapan Warga Nelayan


    Bidik Kalsel,
    Banyaknya Pelabuhan Khusus Batubara dipesisir pantai, antara Kecamatan Satui Hingga Kecamatan Simpang Empat Tanah Bumbu berdampak pada hasil tangkap ikan warga nelayan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanbu, Ir Bakhriansyah MM saat memberikan sambutan pada Acara Pembukaan Upgrading SKK 30-60 Mil menjadi Ankapin III Bagi Nelayan Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan, di Gedung 7 Pebruari Pagatan Kusan Hilir, Jum'at (20/06/14).

    Menurut Bakhriansyah, secara fakta dari hasil laporan warga nelayan menyebut, mereka mengeluhkan hasil tangkapan ikan yang tak lagi banyak.Dengan menyusutnya hasil tangkapan ikan karena adanya aktifitas industri seperti Pelsus Batubara, warga nelayan juga terkendala dengan sarana kapal tangkap yang berkapasitas kecil, yakni hanya 3 sampai 10 GT, yang menyebabkan mereka cuma bisa melaut didaerah pesisir saja.

    Apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanbu tersebut, juga dibenarkan oleh salah seorang instruktur Balai Pelatihan dan Pendidikan Perikanan Banyuwangi Jawa Timur, Madjunin."Secara otomatis, ekologi laut jelas akan berpengaruh bila ada kegiatan industri, dan itu berdampak pada hasil tangkapan ikan nelayan," sebut Madjunin.

    Masih menurut Madjunin, berdasarkan pengakuan dari nelayan yang mengeluhkan zona tangkap diderah industri, bukan hanya nelayan sini saja, tapi nelayan didaerah lain yang berada didaerah zona industri pun akan mengalami dampak yang sama.
    "Solusinya adalah, pemerintah daerah harus menetapkan zona konservasi yang merupakan daerah asuhan, agar bisa membuat perkembangbiakan biota laut diluar dari daerah zona industri," pungkasnya. (MIZ)


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda