Bidik Kalsel (Tanbu) -
Sebanyak 40 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, mendapat pelatihan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pembuatan pestisida alami selama 3 hari, sejak tanggal 17 sampai dengan 19 Nopember di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Perikanan Kehutanan (BP3K) Mudalang Kecamatan Kusan Hilir kemarin.
Menurut Kepala Badan Pelaksanan Penyuluh Pertanian, Perikanan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), H.Mustaing saat membuka acara tersebut mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para penyuluh dan petani dalam mengembangkan produksi pertaniannya.
"Selain itu, masyarakat di ajak agar beralih ke pestisida alami, dengan menggunakan pestisida alami berarti masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara maksimal, tentunya penggunaan pestisida ini dapat menghemat biaya petani dalam pengelolaan usaha produksi pertaniannya,"ujarnya.
Ditambahkan, saat ini Pemerintah Daerah lebih memperioritaskan pada produksi petani, sebagaimana di programkan Pemerintah Pusat yang telah menargetkan dalam masa 3 tahun kedepan, Negara Indonesia harus mampu menciptakan Swasembada Pangan.
"Oleh kerena itu, selain pemanfaatan pupuk, petani harus mampu meningkatkan produksi pertaniannya melalui pemanfaatan lahan yang tersedia secara tepat, termasuk juga pengelolaan irigasi yang dapat menunjang proses pengairan disekitar persawahan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pembicara dari IPB Bogor, Sutisna menjelaskan,pestisida alami memiliki kelebihan dibandingkan pupuk non organik yang selama ini lebih banyak digunakan oleh para petani.
Ia menjelaskan lebih rinci tentang kelebihan pestisida alami, diantaranya meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir, meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan, selain itu dengan pestisida alami tergolong ramah lingkungan serta efektip dan ekonomis, terutama yang terbuat dari jerami ataupun dari kotoran sapi," ungkapnya. (Winhum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.