Bidik Kalsel -
Dinaikannya harga premium oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu membuat harga premium eceran dipelosok pedesaan sangat tinggi.
Dengan adanya ketetapan Pemerintah Pusat menaikan harga Bahan Bakar Premium seharga Rp 8.500,- perliternya, harga bensin di eceran khususnya di Kecamatan Sampanahan Kabupaten Kotabaru yang dulunya seharga Rp.8.000,- perliter menjadi Rp.12.000 perliternya.
Kenaikan harga bahan bakar jenis premium dan solar tersebut membuat masyarakat dipedesaan yang perekonomiannya menengah kebawah sangat keberatan, terlebih diharga eceran yang cukup menguras isi dompet para warga .
Salah seorang warga, Dani (36 thn) saat di temui wartawan Bidik Kalsel Online menuturkan, kalau harga bahan bakar sejenis bensin di desanya sangatlah mahal, yaitu seharga Rp.12.000,- perliternya. Sedangkan dirinya hanya mempunyai penghasilan sebesar Rp.30.000,- perhari sebagai buruh tani yang tidak tetap.
"Saya sangat berharap kepada Pemerintah Pusat, agar bisa menurunkan harga bahan bakar premium jenis bensin untuk kembali normal seperti semula," ujarnya.
Ditambahkannya lagi, jika di desa Sungai Nyamuk Kecamatan Sampanahan Kabupaten Kotabaru, sangatlah sulit mendapatkan bahan bakar sejenis bensin, kalaupun ada paling-paling dari para pelangsir yang mengantarkan, makanya bensin didesanya sangatlah mahal
"Ditempat kami ini, bensin harganya Rp 12 ribu perliternya, soalnya tempatnya jauh dari perkotaan," pungkasnya.
Perlu diketahui, jarak tempuh antara Kecamatan Sungai Nyamuk ke Kabupaten Kotabaru sangatlah jauh. Ratusan Kilometer bila ditempuh melalui jalan darat, dan bisa mengahbiskan watu berjam jam jika ditempuh melalui jalur laut.(Ardy/M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.