Mengantisipasi potensi bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung yang kerapkali terjadi pada musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, di Halaman Kantor Bupati, Selasa (20/01/15).
Apel tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Tanah Bumbu, Drs. H. Difriadi Darjad, kemudian pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu serta perwakilan unsur Muspida setempat.
Adapun peserta apel yang mengikuti terdiri dari unsur Pemerintah Daerah, Kodim 1022 Tnb, TRC, Relawan Desa Tangguh Bencana, Pramuka, SAR, Brimob, Tagana, Polres Tanbu, Bharata Rescue, PMI Manggala, serta didukung oleh pihak perusahaan seperti Rescue PT Arutmin, PT Jhonlin Baratama dan PT Cipta Kridartama.
Usai berkeliling untuk memeriksa Pasukan Apel tersebut, Difriadi selaku pembina apel mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal penanggulangan bencana.
"Seluruh lapisan masyarakat harus mengetahui gejala-gejala atau tanda-tanda akan terjadinya bahaya, dengan langsung melaporkan kejadian tersebut pada pihak desa atau setidaknya petugas lapangan BPBD setempat," ujarnya.
"Disamping itu, seluruh instansi terkait, yakni BPBD, Dinas Kesehatan dan unsur terkait harus bersinergi satu sama lain, agar masyarakat terbantukan pada pra, saat bencana maupun pasca bencana," tambahnya.
Menurutnya, mulai desa hingga instansi harus pro aktif untuk saling berkomunikasi satu sama lain, untuk waktu yang telah ditentukan. Kerena mana bencana adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat, namun Pemkab Tanbu senantiasa memfasilitasi segala kebutuhan masyarakat terkait dengan bencana, baik itu evakuasi, logistik bencana hingga permasalahan bencana itu sendiri.
Dilanjutkannya, diantara bencana yang sering terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah Bencana Banjir, Tanah Longsor, Abrasi, kebakaran rumah dan lahan warga.
Menurutnya lagi, pada Tahun 2014 lalu bencana di Bumi Bersujud tidak begitu besar, namun pada tahun itu sering terjadi beberapa kebakaran yang diakibatkan oleh musim kemarau panjang, baik kebakaran hunian penduduk maupun kebakaran hutan dan lahan.
"Bencana yang diakibatkan musim kemarau sejak Januari pada Tahun 2014, tercatat 27 kali kebakaran pada rumah penduduk, kebakaran hutan dan lahan sebanyak 118 kali, serta banjir satu kali dengan menelan korban 2 orang," bebernya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanbu, Ir. Mariani, M.P mengungkapkan, berdasarkan info dari BMKG 3 bulan kedepan maka curah hujan di Kalimantan Selatan cukup tinggi.
"Yang perlu juga kita waspadai, adanya angin barat daya disertai abrasi yang sering merambah pada beberapa pesisir pantai di Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu masyarakat bersama jajaran Pemerintah Daerah serta stake holder bisa bekerjasama dengan baik agar apapun yang terjadi dapat tertangani dengan seksama," ungkapnya.
Dalam gelar tersebut, juga dirangkai dengan penyerahan Bendera BPBD kepada relawan bencana sebagai simbol kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana.(Adv/hum/MN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.