Bidik Kalsel -
Banyaknya lubang eks galian tambang yang dekat dengan pemukiman, diresahkan warga Desa Swarga dan Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir Kotabaru.
Banyaknya pengusaha tambang batubara yang melakukan aktivitas di Desa Swarga dan Tegalrejo, bukannya berdampak positif bagi para warga, karena selain tidak memberikan kesejahteraan kepada warga juga eks galian tambangnya sangat meresahkan.
Demikian diungkap salah seorang warga Desa Swarga, Ancah yang menyebut kegiatan pertambangan tersebut tidak mensejahterakan masyarakat, namun malah menimbulkan keresahan dengan menyisakan galian lubang besar yang berpotensi menimbulkan banjir, Rabu (28/01/15).
"Tidak ada manfa'at yang bisa didapat. Saat beraktivitas, suara bising dan getarannya sangat mengganggu kami yang berdekatan lokasi penambangan, terlebih lagi dengan lubang galiannya yang bisa longsor dan menimbulkan luapan air bah," ungkap Ancah.
Ditambahkan Ancah, dirinya sekeluarga tidak bisa tidur tenang dengan suara bising dan getaran aktivitas penambangan tersebut. Apalagi setelah usai melakukan penambangan, para pengusaha berlenggang kangkung meninggalkan lubang galian yang sangat dalam.
"Seharusnya, sebelum meninggalkan eks tambangnya, mereka menutup dulu lubang galiannya agar tidak menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Swarga, Yasa saat ditemui media menuturkan kalau pihak desa sudah memerintahkan kepada para penambang untuk mengembalikan tanah yang telah dikeruknya, agar lobang bekas tambang itu bisa tertutup lagi.
"Kami selaku pihak desa sudah meminta kepada pihak penambang, agar menimbun dan menutup kembali lubang bekas galian batubara tersebut," terangnya.
Ditambahkannya, pihak desa berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru agar tidak sembarangan mengeluarkan ijin pertambangan diwilayah Kecamatan Kelumpang Hilir, dan menghimbau kepada para penambang agar segera menutup kembali lubang bekas galian batubara yang ditinggalkannya.
"Banyaknya lobang-lobang bekas pertambangan batubara diwilayah sini, yang saat ini menjadi danau, meresahkan warga kami yang tempat tinggalnya dekat areal pertambangan tersebut," pungkasnya.(Ardy/M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.