Tanah Bumbu -
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu (Dislutkan Tanbu), Ir. H. Rahmad menyebut, ikan hasil tangkapan nelayan Tanah Bumbu sangat diminati konsumen dari luar daerah, Selasa (24/03).
Menurut H. Rahmad, dari data yang ada, jumlah produksi perikanan Tanbu Tahun 2014 sebanyak 46 ton lebih. Sedangkan kebutuhan konsumsi ikan pertahun berdasarkan jumlah penduduk, maka total konsumsi masyarakat Tanah Bumbu sebanyak 14 ribu ton pertahunnya.
Dari total tersebut artinya ikan di Tanbu masih melimpah. Dan kelebihan tersebut dipasarkan ke seluruh daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga diluar Propinsi Kalsel.
"Geliat sektor perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu terlihat dari aktifitas setiap paginya di Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Simpang Empat, hampir 500 pembeli berkendaraan roda dua dan roda empat yang bertransaksi untuk membeli dan mencoba memasarkan kembali hasil tangkapan nelayan, baik dijual didalam daerah maupun keluar daerah," ujar H. Rahmad.
Adapun tujuan daerah pemasarannya, kata H. Rahmad lagi, yaitu wilayah Banjarmasin, Hulu Sungai Banua Anam, bahkan ada yang ke Kalimantan Timur.
"Berdasarkan hasil uji laboratorium dari Dinas Perikanan Propinsi Kalimantan Selatan yang bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Tanbu, ikan yang dijual dan dipasarkan di pasar-pasar tradisional di Tanbu tidak mengandung formalin atau bebas dari zat kimia berbahaya, sehingga semakin menggeliatkan sektor perikanan di Bumi Bersujud," tambahnya.
Selain focus pada peningkatan sektor produksi perikanan, Pemerintah Daerah juga terus berkomitmen untuk mendorong dinamika perekonomian nelayan melalui pengembangan sektor pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya usaha industry kecil penjual hasil pengolah perikanan yang tersebar disepanjang jalan Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.
Adapun olahan hasil perikanan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu seperti kerupuk ikan, amplang, bakso ikan, ikan asin dan terasi.(MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.