Tanah Bumbu -
Pada saat acara silaturrahmi makan bersama antara kru media dengan staf jajaran Kejaksaan di Kantor Kejaksaan Negeri Batulicin, dalam obrolan santainya Kajari mencermati sistem pola tanam para petani Tanah Bumbu, Selasa (28/04).
Menurut Kajari Batulicin, Agus Eko Purnomo SH menyebut, sangat disayangkan lahan pertanian di Tanah Bumbu yang cuma sekali setahun diolah dan dimanfa'atkan, sementara hal itu bisa dimaksimalkan.
"Berbeda dengan dikampung saya di Pulau Jawa, lahan disana bisa diolah dan dipanen 3 kali dalam setahun. Sementara disini masih ada yang memanfa'atkannya setahun sekali," cetusnya.
Menurut Kajari, dalam memajukan hasil panen seharusnya saat hujan pertama sudah dilakukan penyemaian, hingga begitu musim hujan sudah datang tinggal penanaman.
"Ditempat saya, meskipun lahannya masih agak keras tapi sudah mulai diolah. Sedangkan disini, para petani sepertinya menunggu musim hujan baru melakukan persemaian bibit dan pengolahan lahan," ujarnya membandingkan.
Kepedulian Kajari dalam upaya mendukung Program Swasembada Pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat tersebut pernah disampaikannya kepada Wakil Bupati dan Sekdakab Tanbu, namun sayangnya kurang mendapat respon karena terkendala pola pikir dan pandang para petani.
"Cara satu satunya, Pemkab Tanbu harus membuat lahan percontohan untuk membuktikan kepada para petani, agar pola pikir dan pandang mereka terbuka dengan pembuktian bahwa lahan bisa dimanfa'atkan 3 kali setahun," pungkasnya.(M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.