Diusianya
ke-12 yang jatuh pada 08 April 2015 Kabupaten Tanah Bumbu menorehkan sejarah
baru tentang realisasi pembangunan secara menyeluruh di bawah kepemimpinan
Mardani H Maming bersama H Difriadi Darjat .
Sejak lima
tahun terakhir pasca dilantiknya Mardani H Maming dan H Difriadi Darjat sebagai
Bupati dan wakil Bupati oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Ruddy Ariffin
tepatnya di hari Senin, 20 September 2010 di Gedung Mahligai Bersujud,
Kapet Batulicin, tidak sedikit perubahan pembangunan di daerah yang manfaatnya
cukup besar dirasakan masyarakat.
Sejak saat
itu, perubahan demi perubahan realisasi pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu
terus ditingkatkan.
Sebagai
bukti keberhasilan pembangunan yang dijalankan, berbagai penghargaan telah
berhasil diraih baik dari tingkat provinsi maupun tingkat nasional.
Bukti
keberhasilan itupun juga diperkuat dengan besarnya jumlah Anggaran Pendapatan
dan Belaja Daerah (APBD) yang hingga saat ini terus mengalami peningkatan.
Mulai
2010, APBD Tanah Bumbu yang hanya sebesar Rp. 628.574.142.719,52, dua
tahun kemudian naik menjadi Rp. 1.077.624.762.568,13. Memasuki 2015, APBD Tanah
Bumbu naik menjadi Rp. 1.295.333.685.833,00.
Meningkatnya
APBD, juga telah di ikuti dengan naiknya sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dimana pada 2010 PAD Tanah Bumbu yang hanya mencapai Rp. 24. 093.777.201,52.
Pada tahun 2014 sebesar Rp. 84.464.250.169,63, dan di tahun 2015 menjadi
Rp. 117.751.306.727,41.
Meningkatnya
jumlah PAD dan APBD Tanah Bumbu, turut mendorong semangat jajaran pemerintah
daerah untuk terus mengembangkan dan merealisasikan program kerja pembangunan
masyarakat.
Realisasi
pembangunan di Kabupten Tanah Bumbu secara garis besar terangkum melalui
Program Tri Dharma Pembangunan Daerah, yang meliputi pembangunan bidang
infrastruktur, bidang pendidikan, dan bidang kesehatan.
Ditambah lagi
program unggulan untuk masyarakat perdesaan berupa Program Satu Milyar Satu
Desa yang realisasinya dilaksanakan sejak awal tahun 2015.
Program Satu
Milyar Satu Desa Jadi Solusi Pemerataan Pembangunan Di Desa
Lahirnya
Program Satu Milyar Satu Desa dilatar belakangi oleh keinginan Bupati Mardani H
Maming agar terjadinya pemerataan pembangunan diperdesaan. Akhirnya tanggal 28
Januari 2015 Pemerintah Daerah Tanah Bumbu melaunching program tersebut yang
dananya bersumber dari APBD sebesar Rp. 144 Milyar.
Ada sekitar
144 Desa yang dipastikan masing-masing akan mendapat alokasi dana Rp.1
milyar melalui program tersebut. Dengan adanya dana itu seluruh jajaran
pemerintah desa bersama masyarakat diberi keleluasaan sebesar-besarnya untuk
membangun desanya sendiri sesuai skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat.
Dengan
adanya program daerah Satu Milyar Satu Desa, diharapkan tidak hanya terjadi
peningkatan pembangunan infrastruktur desa saja. Namun lebih dari itu,
pemerintah desa juga mampu menciptakan iklim lingkungan yang lebih kondusif
diwilayah perdesaan.
Termasuk
juga meningkatkan kegiatan bidang kepemudaan, ketertiban, dan keamanan di
lingkungan perdesaan.
Alokasi dana
Rp.1 milyar yang diperuntukan masing-masing desa, kedepanya juga diarahkan untuk
pemberdayaan masyarakat desa bidang keagamaan, bidang keterampilan, peningkatan
pendapatan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), peningkatan pelayanan
kesehatan, menunjang kegiatan 10 program pokok PKK, membangun sarana
pendidikan, sarana olahraga, dan karang taruna.
Selanjutnya
untuk meningkatkan sistem keamanan dan ketentraman desa, pembangunan sarana
publik dan sarana perekonomian desa, pembuatan irigasi, jembatan, los pasar,
serta lumbung pangan.
Dan yang
tidak kalah penting, untuk kegiatan gotong royong, penguatan modal BUMDes,
pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, pemasaran produk dan serangkaian
program lain demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat perdesaan yang lebih
baik.
KASPIN Tekan
Jumlah Siswa Putus Sekolah
Untuk bidang
pendidikan, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui program unggulanya
berupa Kartu Sehat dan Pintar (KASPIN) juga tak sedikit menciptakan iklim
perubahan yang positif.
Program
KASPIN yang digagas pemerintah daerah sejak awal 2012 tersebut, banyak membawa
kemajuan bagi masyarakat daerah khususnya di bidang pendidikan dengan turunya
angka putus sekolah dan bertambahnya jumlah warga yang sudah melek huruf.
Melalui
program KASPIN, pemerintah daerah memfasilitasi pendidikan secara gratis bagi keluarga
tidak mampu atau siswa yang putus sekolah akibat tidak adanya biaya.
Demi
mendorong suksesnya pelaksanaan program tersebut tahun ini pemerintah daerah
telah kembali menganggarkan dana sebesar Rp.1.127.600.000.
Dengan
anggaran itu pula, pemerintah daerah membiayai program pendidikan paket A,paket
B, dan paket C. Termasuk Program Keaksaraan Fungisional bagi masyarakat yang
buta aksara.
Secara
keseluruhan, jumlah prosentase siswa putus sekolah di Tanah Bumbu mulai
2013 sebelumnya mencapai 0,89 %. Angka ini kian menurun hingga akhir 2014
menjadi 0,9 %.
Sedangkan
jumlah warga buta aksara atau buta huruf, berdasarkan hasil evaluasi tingkat
Provinsi Kalimantan Selatan di Kabupaten Tanah Bumbu pada 2010 masih sebanyak
12.355 orang. Empat tahun kemudian jumlah inipun bisa menurun jadi 5.955 orang
dan di awal 2015 turun kembali menjadi 4.575 orang.
Di bidang
pendidikan, hakekatnya pemerintah daerah tidak hanya menerapan program
pendidikan berupa sekolah gratis dan pengentasan buta aksara saja.
Namun lebih
dari itu juga terus berupaya meningkatkan program pembangunan sarana dan
prasarana berupa gedung sekolah.
Pada
tahun 2013, jumlah keseluruhan gedung sekolah di Kabupten Tanah Bumbu
berkisar 485 sekolah. Memasuki 2015, jumlah seluruh gedung sekolah dari semua
jenjang pendidikan menjadi 593 sekolah.
Tahun ini
pemerintah daerah akan kembali membangun 6 unit gedung sekolah. Terdiri
atas 3 unit gedung sekolah Taman Kanak-kanak (TK), 1 Unit Sekolah dasar (SD), 1
Unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Unit Sekolah menengah Kejuruan (SMK).
Membaiknya
kualitas pendidikan di Tanah Bumbu, juga telah dibuktikan dengan keberhasilan
para siswa yang meraih berbagai penghargaan sekolah ditingkat provinsi
Kalimantan Selatan.
Jumlah
seluruh prestasi siswa di Kabupaten Tanah Bumbu yang tercatat pemerintah daerah
hingga akhir 2014 antara lain berupa penghargaan juara satu nilai Ujian
Nasional terbaik SMK Tingkat Provinsi Kalimatan Selatan (Kalsel), Juara
dua OSN Tingkat Provinsi Kalsel, Juara dua LDBI (Lomba Debat Bahasa Inggris)
tingkat Provinsi Kalsel, juara satu LKS Tekhnik Permesinan tingkat Provinsi
Kalsel, Juara II LKS Otomotif tingkat Provinsi Kalsel, Juara II LKS Agronomi
tingkat Provinsi Kalsel, dan juara 1,2, dan 3 IPA tingkat Provinsi Kalsel.
Sedangkan
untuk prestasi sekolah, pada tahun 2014 sempat meraih prestasi juara pertama
Lomba Adiwita Sekolah dan juara dua Sekolah Sehat tingkat Provinsi Kalsel.
Layanan
Kesehatan Gratis Untuk Warga Kurang Mampu
Tak ubahnya
dengan layanan pemerintah di bidang pendidikan, melalui program KASPIN
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga memberikan pelayanan kesehatan gratis
bagi warga kurang mampu.
Program
layanan kesehatan secara gratis diberlakukan melalui seluruh Puskesmas dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr Andi Abdurrahman Noor.
Melalui
Program Kesehatan Gratis, pemerintah daerah menjamin atau menanggung semua
biaya pengobatan masyarakat melalui dana APBD. Jaminan biaya tersebut juga
diperuntukan kepada para ibu hamil yang ingin melahirkan dengan cara operasi
atau cesar.
Anggaran
kesehatan gratis yang dialokasikan pemerintah daerah melalui APBD tahun
anggaran 2011mencapai Rp. 2.755.382.668. Pada 2012 naik menjadi Rp.
3.647.696.420, 2013 sebesar Rp. 16.351.423.269, 2014 sebesar Rp.23.873.336.954,
dan 2015 anggaran tersebut kembali naik menjadi Rp.31.296.689.030.
Kategori
pelayanan kesehatan gratis yang dimaksud dalam hal ini meliputi pelayanan rawat
inap, pelayanan rawat jalan, pelayanan persalinan cesar dan persalinan normal.
Termasuk pelayanan rumah sakit kelas III di RSUD, dr Andi Abdurrahman Noor.
Program
layanan kesehatan gratis telah memberikan dampak positif terhadap turunya angka
kematian bayi dan ibu melahirkan. Jumlah angka kematian bayi pada 2012 yang
masih mencapai 47 orang, pada tahun 2013 turun menjadi 16 orang.
Jumlah
inipun kian menurun hingga akhir 2014. Saat itu jumlah angka kematian bayi
tinggal menjadi enam orang per 1000 jumlah kelahiran hidup.
Untuk angka
kematian ibu pada saat melahirkan pada 2012 masih mencapai 11 orang. Dua tahun
kemudian, tepatnya di akhir 2014 turun menjadi tujuh orang per 1000
kelahiran hidup.
Berkurangnya
Angka Kematian Ibu melahirkan dan Angka Kematian Bayi saat melahirkan juga
didukung dengan tersedianya sarana kesehatan. Saat ini, jumlah fasilitas yang
ada di Tanah Bumbu yaitu sebuah RSUD, satu buah rumah sakit swasta, 14
Puskesmas, dan 97 Poskesdes.
Berkomitmen
Bangun Sarana Infrastruktur
Seiring
berlangsungnya pembangunan di bidang pendidikan dan bidang kesehatan, sarana
infrastruktur jalan yang juga menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat juga
mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Sadar
pentingnya kebutuhan tersebut, pemerintah pun berkomitmen untuk lebih
meningkatkan kualitas jalan kabupaten, baik yang berupa jalan penghubung antar
kecamatan, antar desa dan kelurahan hingga jalan lingkungan dengan harapan
dapat memberi dampak positif terhadap meningkatnya perekonomian
masyarakat sekitar.
Berdasarkan
data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), panjang jalan seluruhnya mencapai 1356,08 km. Sedangkan
panjang jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten yaitu 784 km.
Sedangkan
jalan dalam kondisi baik dan kondisi sedang hingga tahun 2015 sepanjang 501,56
km. Dan jalan dalam kondisi rusak ringan sepanjang 229,59 km, kemudian
sisa jalan dengan kondisi rusak berat di Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang
52,85 km.
Kemudian
untuk jalan lingkungan yang sudah diperbaiki sepanjang 157,49 km,
sedangkan pembangunan drainase sepanjang 81,3631 km yang dibangun.
Kondisi jalan
yang memadai, diharapkan dapat sinergi dengan tujuan pemerintah daerah yang
ingin mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai salah satu pusat pelabuhan dan
perdagangan terdepan di Kalimantan.
Cita-cita
pemerintah daerah tersebut telah tertuang dalam Visi dan Misi “Terwujudnya
Kabupaten Tanah Bumbu Sebagai Pusat Pelabuhan, Perdagangan dan Pariwisata
Terdepan di Kalimantan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Menuju Tanah Bumbu Yang
Maju, Unggul, Mandiri, Sejahtera, Aman, Religius, dan Berakhlak Mulia Serta
Berintelektualitas Tinggi”
Sebagai
bentuk komitmen atas visi-misi tersebut, tahun 2015 pemerintah daerah
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 185.441.435.000. Anggaran itu rencananya
digunakan untuk meningkatan pembangunan jalan, jembatan, dan trotoar. Realisasi
pembangunan infrastruktur tersebut nantinya akan tersebar di 10 Kecamatan.
Pelaksanaan
pembangunanya ditarget tuntas hingga akhir tahun 2015. Seiring dengan upaya
pemerintah daerah melakukan pembenahan dan peningkatan infrastruktur di
perkotaan.
Untuk
wilayah perkotaan, khususnya di kawasan Kecamatan Simpang Empat tahun ini
pemerintah daerah telah menganggarkan dana sebesar Rp. 14.000.000.000.
Dana
tersebut digunakan untuk perbaikan dan pelebaran Jl. Transmigrasi sepanjang 6
km dan lebarnya 18 meter. Termasuk pembuatan saluran drainase di sepanjang ruas
jalan tersebut.
Perkuat
Sektor Ketahanan Pangan
Selain
bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, peningkatan hasil pertanian
juga terus dilakukan oleh pemerintah daerah demi memperkuat sektor ketahanan
pangan masyarakat di daerah.
Seiring
meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan juga semakin mempermudah
masyarakat petani untuk memasarkan hasil panen ke sejumlah pusat perkotaan.
Program
peningkatan hasil produksi pertanian yang dilakukan pemerintah daerah antara
lain program perluasan lahan, penyaluran bantuan bibit, bantuan Alat-alat Mesin
Pertanian (Alsintan), dan upaya pembinanaan terhadap masyarakat
petani.
Jumlah
bantuan Alsintan berupa traktor yang tersalurkan ke petani sejak tahun 2011
sampai tahun 2014 sudah sebanyak 550 unit yang tersalurkan. Yaitu tahun
2011 ada sebanyak 71 unit, tahun 2012 sebanyak 41 unit, 2013 sebanyak 288 unit,
dan tahun 2014 sebanyak 150 unit.
Tahun 2015
pemerintah daerah, juga kembali menyalurkan bantuan Alsintan ke petani.
Alsintan tersebut berupa dua unit mesin penanam padi yang harganya Rp.70
juta dan lima unit mesin khusus untuk memanen padi.
Demi
tercapainya target produksi petani, pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman
Pangan dan Peternakan (Distanpanak) tahun juga telah menjalin kerja sama dengan
TNI.
Kerja sama
tersebut dimaksudkan untuk mendorong perluasan lahan pertanian. Sehingga
kedepanya tak ada lagi lahan tidur yang kesanya terbengkalai karena belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh petani.
Hasil
produksi petani, akhirnya membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
Mulai tahun 2010 jumlah produksi petani mencapai 92.732 ton Gabah Kering
Giling (GKG) dan di tahun 2013 naik menjadi 99.525 ton GKG. Kemudian di akhir 2014
naik kembali menjadi 101.231 ton GKG.
Dengan luas
tanam 30.000 hektar jumlah produksi tahun ini ditargetkan mencapai 130.950 ton
GKG. Target tersebut dipastikan dapat terealisasi seiring upaya pemerintah
daerah yang terus melakukan pembinaan terhadap petani.
Berhasil
Membangun Sektor Perkebunan
Tak ubahnya
bidang pertanian, usaha di sektor perkebunan juga menjadi salah satu potensi
usaha unggulan masyarakat di daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis usaha
pekerbunan yang banyak dikembangkan petani adalah kebun karet dan kelapa
sawit.
Secara
kesinambungan, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming juga menggulirkan kebijakan
strategis di bidang perkebunan tersebut. Penyaluran bantuan bibit karet dan
bibit kelapa sawit secara bertahap dilakukan demi mendorong peningkatan
produksi sektor perkebunan itu.
Termasuk
juga penyaluran jenis bantuan yang lain seperti Saprodi berupa pupuk dan
herbisida. Serta upaya pemberian pelatihan dan penyuluhan terhadap
kelompok tani terkait proses penanaman dan pemeliharaan sektor perkebunan
hingga program pasca panen.
Penyaluran
bantuan bibit karet yang dilakukan pemerintah daerah pada tahun 2013 mencapai
250.000 batang. Sedangkan bibit kelapa sawit sebanyak 70.000 batang.
Selanjutnya di tahun 2014 pemerintah kembali menyalurkan bantuan bibit karet
sebanyak 140 batang. Kemudian bibit kelapa sawit sebanyak 500 batang.
Bantuan
pendukung lainya yang juga telah diberikan adalah berupa pembangunan pasar
transit hasil perkebunan karet, kios tempat penyediaan saprodi, penguatan modal
usaha kelompok tani dalam menyediakan bahan pembeku lateks, peralatan mangkok
sadap, talang sadap, kawat pengikat, pisau sadap, batu asah, ember, dan talang
alumunium untuk memenuhi kebutuhan petani menyadap karet.
Pemberian
bantuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah produksi petani secara
maksimal.
Jumlah
produksi petani karet pada tahun 2010 mencapai 6.530,83 ton. Tiga tahun
kemudian, tepatnya akhir 2013 naik menjadi 17.031,2 ton.
Untuk jumlah
produksi hasil kebun kelapa sawit tahun 2010 mencapai 241.948,5 ton. Berlanjut
di tahun 2011 menjadi 391.268,0 ton, dan akhir 2014 naik menjadi 410.358,5
ton.
Demi
memaksimalkan kesejahteran para petani khususnya di sektor perkebunan,
pemerintah daerah saat ini juga membuat terobosan dengan membangun perusahaan pengolahan karet, PT Nusantara Batulicin dan perusahaan pengolahan
kelapa sawit, PT Batulicin Agro Sentosa (BAS)
Kedua pabrik
tersebut dibangun berkat kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak
perusahaan pengembang plasma kebun karet dan kelapa sawit di daerah tersebut.
Peletakan
batu pertama pembangunan PT BAS dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H
Rudi Ariffin pada tanggal 02 Februari 2013 di Kecamatan Karang Bintang.
Satu tahun
sebelum pembangunan perusahaan itu, pada Maret 2012 pemerintah daerah juga
telah membangun PT Nusantara Batulicin berkat kerja samanya dengan PT
Perkebunan Nusantara XIII (PT PN XIII) di Kecamatan Karang Bintang.
Pada tahun
2013 PT Nusantara Batulicin berhasil melakukan eksport perdana hasil karet yang
dibeli dari masyarakat untuk dikirim ke Singapura. Jumlah karet yang di eksport
sebanyak 241,92 ton, yang mana karet tersebut sebelumnya masih berupa Lumb,
kemudian diproses menjadi karet setengah jadi untuk selanjutnya di ekspor ke
negara tujuan.
Pembangunan
Sektor Pariwisata
Selain
sektor perkebunan, pemerintah daerah juga membangun potensi sektor pariwisata.
Tidak sedikit obyek wisata di Tanah Bumbu yang akhirnya banyak dikenal dan
dikunjungi masyakat baik dari wisatawan lokal maupun nasional dan bahkan
internasional. Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Tanbu, yang menjadi
ikon pemerintah daerah yaitu Objek Wisata Pantai Angsana dengan terumbu
karangnya dan objek wisata pantai pagatan dengan Mappanretasinya atau pesta
laut.
Pembangunan
sektor pariwisata, kedepanya diharapkan menjadi salah satu sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berbagai
upaya pembangunan dan pembenahan sektor pariwisata antara lain membangun sarana
infrastruktur jalan menuju lokasi wisata, dan melengkapi sejumlah sarana
seperti tempat bemain, gazebo, wc umum serta kios souvenir untuk memenuhi
kebutuhan pengunjung khususnya di kawasan obyek wisata Pantai Rindu Alam,
Kecamatan Kusan Hilir.
Tahun 2015,
pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata telah
menganggarkan kembali dana sebesar Rp. 1.770.000.000 untuk membangun objek
wisata pantai dan objek wisata religious.
Kemudian di
tahun 2016 pemerintah daerah berencana menganggarkan dana sebesar Rp.
15.978.000.000 untuk menuntaskan sarana dan prasarana objek wisata pantai,
wisata religious, wisata alam, dan kios souvenir khususnya dikawasan wisata di
pantai Angsana, Kecamatan Angsana.
Selain
pantai Angsana dan Pantai Pagatan, destinasi wisata unggulan lainnya yang cukup
terkenal di Tanah Bumbu adalah tempat wisata religious Makam Mufti H.M. Arsyad
atau Kubah Pagatan, di Kecamatan Kusan Hilir.
Selain itu
ada Wisata Wahana Batu Buaya di Desa Sei Cuka Kecamatan Satui dan Wisata Alam
Goa Liang Bangkai di Kecamatan Mantewe.
Tidak hanya
membangun sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata. Pemerintah daerah juga
berupaya meningkatkan kesejahteran masyarakat disektor pariwisata, dengan
membina para pengrajin dan pedagang kuliner dari kelompok sadar wisata
(Pokdarwis).
Dengan
berbagai upaya pengembangan objek wisata tersebut pemerintah daerah Tanah Bumbu
suskes meraih prestasi bidang kepariwisataan. Prestasi itu antara lain Juara II
Destinasi Wisata Pantai Angsana Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan
Nominasi Sepuluh Besar terbaik Destinasi Wisata Pantai Angsana Ditingkat
Nasional tahun 2013.
Hasil
Perikanan Meningkat
Selain
sektor pariwisata yang di dukung dengan keindahan pantai, Kabupaten Tanah Bumbu
juga memiliki potensi sumber daya laut dan perikanan yang cukup besar.
Hasil tangkapan nelayan terus mengalami peningkatan yang jumlahnya jauh lebih
besar dibandingkan jumlah kebutuhan konsumsi ikan masyarakat keseluruhan
pertahun.
Pada 2010,
jumlah produksi nelayan di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 20.110,71 ton.
Menginjak 2013 naik menjadi 43.158,37 ton dan di akhir 2014 menjadi 46.500 ton.
Naiknya
hasil tangkap nelayan, tidak lepas dari upaya pemerintah daerah yang secara
bertahap menyalurkan berbagai macam bantuan alat kebutuhan nelayan.
Jumlah
perikanan, kini mengalami surplus atau lebih besar dibandingkan jumlah
kebutuhan konsumsi ikan masyarakat yang rata-rata sebesar 14.000 ton per tahun.
Melihat
besarnya produksi hasil perikanan, tidak sedikit nelayan yang kini mampu
menjual ikan hingga ke daerah lain. Hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Tanah
Bumbu juga sudah terbukti lulus uji Laboratorium Dinas Perikanan Provinsi
Kalimantan bahwa tidak mengandung formalin atau bebas dari kandungan zat
kimia berbahaya lainya.
Hasil
tangkapan nelayan, sebagian juga dibuat menjadi produk olahan seperti kerupuk
ikan, amplang, bakso ikan, nugget ikan, ikan asin, dan terasi yang menjadi
makanan kahas masyarakat di daerah. Pembuatan produk olahan tersebut turut
mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya
dilingkungan masyarakat nelayan.
Prestasi dan
Penghargaan
- Penghargaan Innovative Government Award Tahun 2011 Dari Menteri Dalam Negeri RI H Gamawan Fauzi,
- Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
- Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
- Penghargaan e-Procurement Award 2013 Kategori Komitmen Pencapaian Inpres No 1 2013 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah,
- Penghargaan Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2013 Dengan Capaian Standart Tertinggi dalam Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan,
- Penghargaan Pembina Terbaik Nasional PNPM Mandiri Perdesaan Kategori Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) Aspek Tata Kelola Desa Tahun 2014 dari Menteri Dalam Negeri,
- Penghargaan dari Presiden RI karena berhasil meningkatkan Produksi Beras diatas 5 Persen pada tahun 2012,
- Prestasi Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Terbaik di Propinsi Kalimantan Selatan dan Meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2013,
- Penghargaan Terbaik Pertama Lomba HATINYA PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) Tingkat Nasional Nasional Tahun 2013,
- Penghargaan Destika Award Tahun 2014 Kategori Website Desa Terbaik dan Kategori Website Desa Terbanyak Tingkat Nasional,
- Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012,
- Penghargaan Jaminan Sosial Award Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2014 dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.