Untuk menumbuhkan rasa percaya diri para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kotabaru, anggota Makodim 1004/Kotabaru bersilaturrahmi dan mengajak para WBP Lapas Kelas II B Kotabaru tersebut untuk melaksanakan olahraga bersama, bermain volly ball di lapangan Volly Lapas, Jum'at (08/05/15).
Dengan disaksikan oleh Kalapas Kelas II B Kotabaru, Sadiran beserta anggotanya, Pasi Ops Kodim 1004/Kotabaru, Letnan Satu Inf Kiswanto dan WBP Lapas Kotabaru sekitar 888 orang, permainan bola voli yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam itu berjalan dengan aman, lancar dan meriah.
Sebagai WBP, perlunya diberikan bekal hidup agar mereka dapat menjalankan peranannya sebagai warga masyarakat yang baik dan berguna, karena penjatuhan pidana bukan tindakan balas dendam dari Negara atas perbuatannya, namun penjatuhan hukuman tujuannya memberikan bimbingan bukan penyiksaan agar WBP benar-benar bertobat.
Keakraban antara WBP dengan anggota Makodim 1004/Kotabaru, terlihat disela-sela permainan bola voli, dimana anggota Makodim 1004/Kotabaru duduk sambil canda tawa tanpa memandang status sebagai WBP, karena bagi anggota Kodim, WBP sebagai orang-orang yang tersesat tetap manusia, maka harus diperlakukan sebagai manusia juga.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut yaitu, sebagai wujud perhatian Kodim 1004/Kotabaru terhadap WBP agar bisa menemukan kembali kepercayaan dirinya sebagai masyarakat, serta dapat diterima menjadi bagian dari anggota masyarakat ketika selesai menjalani hukuman yang telah ditetapkan, dan WBP mampu mengenal dirinya sendiri serta memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi.
Hal ini dikarenakan, pada waktu narapidana selesai menjalani hukumannya dan siap kembali ke masyarakat, tidak jarang muncul permasalahan dikarenakan kurang siapnya masyarakat menerima mantan narapidana. Banyak masyarakat yang merasa takut, curiga dan kurang percaya pada mantan narapidana yang kembali pada kehidupan sosial, meskipun mantan narapidana sudah menunjukkan sikapnya yang baik.( - )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.