Bidik Kalsel -
Pada rangkaian acara Hari Jadi Kotabaru ke 65 (01 Juni 2015), untuk menggali potensi batu akik dan mencari Ikon Batu Akik Kotabaru, DanLanal Kotabaru menggelar Kontes dan Lomba Menggosok Batu Akik Khas Kotabaru, Sabtu (13/06/15).
Bertempat dihalaman Siring Laut Kotabaru, kontes yang digelar bersama Dinas Pariwisat dan Ekonomi Kreatif bertujuan untuk memancing para pelaku usaha kecil dan rumahan agar lebih kreatif.
"Selain menggali potensi batu-batu Akik khas Kotabaru yang nantinya akan kita jadikan Ikon Kotabaru, ini juga bisa memajukan kunjungan wisatawan ke Kotabaru, dan merupakan satu peluang usaha kreatif yang bisa mendongkrak ekonomi warga," terang Bagus.
Saat ini, tambah Bagus, yang sudah mendaftar ke Panitia sebanyak 35 orang peserta. Peserta pun tidak dibatasi, ada yang dari Kotabaru, Banjarbaru, Tanah Laut dan dari Martapura, tapi dengan satu syarat, mereka harus membuat batu akik yang berasal dari bongkahan batu asli Kabupaten Kotabaru.
"Kepada pemenang lomba, disiapkan hadiah menarik benda Elektronik seperti Kulkas, Tv dan uang pembinaan dari Lanal Kotabaru. Sedangkan untuk pemenang, dinilai dari motif dan keunikan batu akiknya," pungkas Bagus.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rairajuni mengungkapkan, kontes yang digelar tersebut adalah rangkaian menuju kontes yang lebih besar lagi, yang bakal digelar pada bulan depan.
"Sementara kita coba yang kecil dulu, sambil melihat animo masyarakat, dan kami hanya memback up pelaksanaannya saja," ungkap Rairajuni.
Salah seorang pengrajin batu akik, H.M.Samsuri mengatakan, keikutsertaannya dalam kontes itu dengan harapan mendapat perhatian dan pembinaan agar mampu meningkatkan keahlian serta bisa memperkenalkan batu akik khas Kotabaru kedaerah lain.
"Intinya agar bisa bersaing dengan daerah lain, seperti batu dari Sulawesi yang terkenal dengan Sisik Naga nya, Banten dengan Kalimaya nya, Berau Kaltim dengan Lapis Banua nya, Banjarmasin dengan Red Borneo nya, atau Pangkalan Bun Kalteng dengan Kecubung nya, dan Kotabaru harus pula dengan kekhasannya," ucap Samsuri.
Samsuri juga berharap kepada Pemerintah setempat, agar benar-benar ikut memperhatikan dan terlibat, hingga bisa meningkatkan ekonomi para pengrajin, para pengumpul batu dan para pedagang batu akik, karena tanpa adanya campur tangan Pemerintah, dikhawatirkan harga batu khas Kotabaru tidak terkontrol dan menjadi murah.
"Mestinya Pemerintah setempat mengadakan kontes batu 3 bulan atau 6 bulan sekali, supaya pedagang kaki lima dan pasar antusias. Batu batu akik kita tak kalah dengan daeah lain, apalagi bila Pemerintah Daerah ikut mempromosikan, pasti harganya meningkat," katanya.
Harapan yang sama juga dikemukakan oleh Muhammad Saipullah, pengrajin batu akik asal Kotabaru yang mengaku mengambil batu akik dari Desa Langkang.
"Intinya, kita ingin mempopulerkan batu-batu dan meningkatkan ekonomi pengrajin Kotabaru. Untuk itu, berharap Pemerintah setempat bisa memfasilitasi untuk penjualan ke luar dan pasar besar," harapnya.
Pada acara kontes Batu Akik tersebut, selain dihadiri langsung oleh Letkol Laut (P) Bagus Handoko,S.H, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tokoh Masyarakat dan masyarakat Kabupaten Kotabaru. (Hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.