Penuhi Pasokan Air Bersih, PDAM Kotabaru Bakal Bangun WTP - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Sabtu, 13 Juni 2015

    Penuhi Pasokan Air Bersih, PDAM Kotabaru Bakal Bangun WTP



    Bidik Kalsel -
    Bertambahnya peminat dan pelanggan yang mencapai ribuan orang, PDAM Kotabaru berencana membangun Instalasi Pengolahan Air / WTP (Water Treatment Plant) baru untuk meningkatkan pelayanan.

    Dikatakan Direktur PDAM Kotabaru, Noorifansyah, pembangunan WTP baru dikarenakan WTP yang lama sudah tak mampu lagi memenuhi permintaan pelanggan yang kian hari makin bertambah.

    "Sementara ini, kami kesulitan air baku, hanya mengandalkan tampungan-tampungan air yang ada," ungkap Ifan, Jum'at (12/06/15).

    Selain itu, dengan keberadaan dan status WTP Gunung Relly yang dibangun pada Tahun 70 an, harus diganti atau direhab total.

    "Pada Tahun 2016 nanti, kami berencana akan membangun WTP baru, paling tidak berkapasitas ratusan liter perdetik," bebernya.

    Dalam perencanaan itu, lanjut Ifan, PDAM akan mengundang DPRD Kotabaru meninjau WTP Gunung Relly untuk melihat kondisinya, apakah masih layak digunakan lagi. Dan semestinya Dinas terkait menindaklanjuti serta mendukung pembangunan rehab total WTP yang baru.

    "Selain pembangunan WTP baru, rencana pada Tahun 2016, WTP yang ada di Gunung Ulin juga akan di bangun, karena sudah tidak sesuai dan harus ditambah untuk mencukupi kebutuhan air baku buat masyarakat Kotabaru," ungkapnya.

    Dijelaskan Ifan, terkait Tupoksi PDAM itu sebatas mengelola dan mendistribusikan air ke pelanggan.
    Untuk menambah daya tampung (Dam atau Embung) adalah tugas Dinas Bina Marga dan Sember Daya Air. Pipanisasi dan Infrastruktur pengolahan adalah tugas Dinas Cipta Karya Perumahan Dan Pemukiman, sedangkan untuk kualitas air baku adalah tugas Dinas Kehutanan dan BLHD, tanpa dinas terkait itu PDAM tidak bisa Ekspektasi Masyarakat. (Hasan)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda