Tanah Bumbu -
Dalam mendukung Pemerintah dan membantu Program Pembangunan Nasional, anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang, PT Sajang Heulang bermitra dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Tuwuh Sari melalui skema Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA).
Pola KKPA yang berhasil meraih Sertipikat Roundtable of Sustainable Palm oil (RSPO) pada Tahun 2014 ini terletak di perkebunan Minamas di Desa Sebamban, Kecamatan Angsana Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan, dan mencakup wilayah operasional seluas 16.639 hektar, dengan total kapasitas produksi sebanyak 347.749 metrik ton Tandan Buah Segar (TBS).
Sebanyak 1.957 keluarga petani yang dibina dan dibawah naungan PT Sajang Heulang, dalam perbulannya menerima pendapatan berkisar antara Rp 2,5 juta - Rp 3 juta, melebihi dari Upah Minimum Kabupaten, yaitu Rp 1.913.000,-
Ada 2 jenis skema petani plasma dibawah PT Sajang Heulang, yang dimaksudkan untuk memberikan mata pencaharian hidup dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat diareal operasional perusahaan, yaitu KKPA dan Plasma.
Dengan 5 bagian KKPA dikebun PT Sajang Heulang yang memasok TBS ke pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Minamas, yaitu PKS Mustika, Angsana, Angsana Mini yang menerima TBS dari petani KKPA Sebamban dan Kebun Inti yang telah memperoleh status Segregated dalam sistem Sertifikasi Rantai Pasokan (SCCS) RSPO.
Hingga saat ini, hampir seluas 43.000 hektar telah dikembangkan untuk skema petani plasma di Indonesia oleh PT Minamas Gemilang, yang telah terbukti mampu meningkatkan mata pencaharian lebih dari 25.000 Kepala keluarga.
Salah satu petani yang telah berhasil sejak menjadi bagian dari skema KKPA Minamas, Isnadi kini telah merubah hidupnya jauh lebih baik dan bisa dibilang berkecukupan. Selain memiliki tempat tinggal yang permanen, dirinya pun mempunyai 2 buah mobil, 4 kapling tanah perumahan dan beberapa bidang kebun karet pribadi.
"Dulu saya hampir hengkang dari Desa Purwodadi ini. Dimana sebelum bergabung dengan PT Minamas, kehidupan saya serba kekurangan. Hasil kebun yang yang tidak memadai, karena hanya berupa sayur mayur yang tak seberapa besar. Sekarang, dari luasan 1,75 hektar yang menjadi kebun plasma, hasilnya perbulan bisa dibelikan lagi paket plasma dan yang lainnya. Bahkan saya pernah menerima penghasilan Rp 49 juta sebulan, dari luasan 6,5 hektar kebun sawit saya," ungkapnya.
Hal senada juga diungkap oleh Ketua RT 03 Desa Purwodadi, Kusrin yang menyebut berkat bergabung dengan PT Minamas, selain kehidupannya yang berkecukupan, dirinya juga mampu menyekolahkan anak anaknya hingga ke Perguruan Tinggi.
"Alhamdulillah, anak anak saya bisa mencicipi bangku kuliah dan bahkan ada yang sudah lulus menjadi bidan," ungkapnya sumringah.
Meningkatnya kehidupan warga yang tergabung dan menjadi bagian dari PT Minamas Gemilang juga diungkap oleh Ketua Koperasi Tuwuh Sari, I Wayan Landap. Menurut Wayan, rata rata warga petani sawit yang menjadi anggotanya menerima Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta tergantung hasil panen kebun.
"Pendapatan pada Tahun 2012 sebesar Rp 304 Milyar, 2013 sebesar Rp 173 Milyar, dan Tahun 2014 sekitar Rp 286 M yang dibagikan kepada sekitar 10.000 anggota. Untuk Tahun 2015 diperkirakan akan turun jumlahnya, karena selain kemarau dan hasil buah kurang, juga karena jatuhnya harga sawit dunia," jelasnya sambil menyebut koperasinya menaungi 28 Desa di 4 Kecamatan.(Realese)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.