Kotabaru -
Dimotori oleh 3 Tokoh LSM Kotabaru : Hardiyandi SH, Yudi Sunardi dan Usman Pahero kembali mengajak massanya melakukan unjukrasa, Kamis (13/08/15).
Tempat pertama yang mereka datangi untuk menyampaikan aspirasi adalah Kantor Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi, kemudian Kantor PT.SILO dan selanjutnya Gedung DPRD Kotabaru.
Di Kantor Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi Kotabaru, mereka menyampaikan aspirasi terkait belum diselesaikannya hak beberapa pekerja yang belum dibayarkan oleh salah satu anak perusahaan group PT. SILO.
Sekretaris Dinas Sosnakertans Kotabaru, Dra.Hamdah,MAP dan Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Drs.Lima Sinaga yang menemui para pengunjukrasa, hanya menerima aspirasi dan berjanji akan menyampaikannya ke Kepala Dissosnakertans Kotabaru, karena yang bersangkutan sedang tugas luar.
Kemudian para pengunjukrasa bergeser menuju Kantor PT. SILO. Disitu massa melakukan penyegelan, karena sampai saat ini managemen PT. SILO belum membayar upah buruh yang menjadi hak buruh tersebut.
Sama seperti di Kantor Disosnakertrans, mereka juga hanya diterima oleh Bagian External PT.SILO, Yani Markum, yang juga berjanji akan melakukan pertemuan dan menyampaikan kepada Pimpinan perusahaan yang saat ini masih berada diluar Kota.
Dikantor PT SILO itu, para pengunjukrasa meminta pihak perusahaan jangan cuma menyelesaikan upah buruh saja, tapi juga meminta untuk transparan terkait berapa besaran Dana CD-CSR yang sudah diberikan kepada Pemkab Kotabaru sejak Tahun 2011-2015.
"Bukan hanya PT SILO saja, kami juga mengharap semua perusahaan yang sudah menyerahkan Dana CD-CSR nya ke Pemkab Kotabaru untuk transparan. Perusahaan harus terbuka kepada masyarakat, karena itu tujuannya juga untuk kepentingan masyarakat," ujar Yudi Sunardi.
Usai melakukan orasi dan penyampaian aspirasi, serta melakukan penyegelan, Lintas LSM yang diikuti puluhan massa dari warga kaum buruh tersebut melanjutkan aksinya menuju Kantor DPRD Kotabaru.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.