Tanah Bumbu -
"Kami akan berunjukrasa dan menuntut agar oknum guru yang melakukan kekerasan terhadap kami untuk segera dicopot dan dipindahkan"
Demikian disuarakan oleh beberapa siswa SMKN 1 Simpang Empat Kelas 10 jurusan tekhnik Geologi pertambangan, saat ditemui ketika berkumpul untuk melakukan kegiatan pada Forum Komunikasi Masyarakat Tanah Bumbu, dilokasi Taman Kota Kapet, Kamis (03/09/15).
"Selama 5 hari kami menderita sakit kaki akibat hukuman yang tak sesuai kesalahan. Masa hanya karena kelas berantakan, kami semua ditampar dan disuruh jalan jongkok ratusan meter jauhnya," ungkap para siswa yang mengaku ada sebanyak 31 murid dalam 1 ruang kelas.
Menurut para siswa, pemukulan yang diduga dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Simpang Empat tersebut, bermula dari tidak adanya guru pengajar selama jam sekolah, hingga masing masing siswa menyusun meja kursi untuk alas tidur-tiduran.
"Karena tak ada kegiatan belajar mengajar, kami tidur-tiduran diatas meja dan lupa untuk menyusunnya kembali. Esoknya, saat kami mau masuk, pintu kelas dikunci. Wakasek kemudian bertanya, siapa yang bertanggung jawab atas semua itu. Karena kami tak ada yang mengaku, kami lalu disuruh berbaris dan ditampar satu persatu, dan kemudian disuruh jalan jongkok ratusan meter jauhnya," jelas siswa.
Masih menurut para siswa, ada yang dipukul hingga 2 kali, baik siswa ataupun siswi tetap mendapatkan hukuman, dan bahkan bagi siswa yang hari itu tidak mendapat hukuman, pada hari lainnya diberi hukuman juga, bahkan jarak hukuman jalan jongkoknya lebih jauh lagi.
"Sebenarnya, kami takkan keberatan jika salah mendapat hukuman, asal saja jangan berlebihan dan keterlaluan. Untuk itu, kami berencana akan unjukrasa menuntut Wakasek segera dicopot atau dipindahkan, karena takut kejadian serupa akan terulang lagi," pungkasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMKN 1 Simpang Empat, Drs Amran Ali MM sebelumnya telah mengakui adanya kejadian tersebut, dan telah melakukan upaya damai antara Wakasek dengan para siswa.
"Bukan pemukulan, cuma disentuh diwajah saja, tapi sudah saya pertemukan antara Wakasek dengan para siswa, dan meminta maaf agar tak perlu dilanjut lagi permasalahannya. Sedangkan Wakasek, kami berikan teguran lisan sanksi pembinaan," terangnya.
Terkait adanya aksi kekerasan yang terjadi terhadap siswa di SMKN 1 Simpang Empat tersebut, Ketua DPRD Tanah Bumbu, H Supiansyah ZA SE MH mengatakan, pihak DPRD melalui Komisi I akan turun kelapangan dan meminta pihak sekolah serta Dinas terkait untuk menindaklanjuti, jika ditemukan dan terbukti kebenarannya.
"Patut dipertanyakan kesehatan gurunya, karena bila benar terjadi aksi kekerasan, itu sudah ranahnya pidana. Dinas terkait dan pihak sekolah harus mengambil tindakan tegas, agar jangan sampai orang tua murid yang turun tangan dan mengambil tindakan sendiri," ucapnya.(M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.