KOTABARU,
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru, memberikan pelatihan teknik sepeda motor untuk warga desa binaan sekitar lingkungan operasional perusahaan. Tujuannya agar kedepan setelah peserta pengikuti pelatihan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di lingkungannya.
Pelatihan dipusatkan di Club House Indocement Tarjun dari tanggal 2 - 6 Nopember 2015 dan diikuti 17 peserta dari Desa Tarjun, Langadai, Serongga, Tegalrejo, Simpang Tiga dan Sungai Kupang, sedangkan untuk instrukturnya sendiri didatangkan dari PT Surya Timur Sakti Jatim yang merupakan Dealer Yamaha untuk area Kalsel dan Kalteng.
Salah satu instruktur, Heriyadi mengatakan bahwa, untuk materi yang diberikan kepada peserta seperti halnya teknik dasar kendaraan bermotor roda dua, konvensional dan injection. Dengan materi itu ia menilai hampir 90% dapat difahami selain memang melakukan evaluasi dan beberapa test.
"Dengan pelatihan perbengkelan ini tentu menjadi harapan bersama mereka nantinya dapat menjalankannya untuk bisa membuka peluang usaha dimana mereka tinggal. Dengan melihat antusias peserta pelatihan serta dengan teknik pelatihan yang dilakukan saya menilai untuk prospek kedepannya sangat bagus," katanya saat diwawancara.
Memang diakuinya, ada beberapa kendala yang dihadapi saat pelatihan seperti halnya dalam bahasa teknik yang disampaikan kurang diketahui oleh peserta. Namun itu bukan menjadi hambatan sama sekali karena dalam mengatasinya disamakan dengan bahasa daerah masing-masing agar pemahaman peserta dapat cepat diserap.
Salah satu peseta dari Desa Langadai M Iqbal Hamdani Alwy menyatakan, ia secara pribadi sangat berterimakasih kepada Indocement karena sudah menyelenggarakan pelatihan tersebut. Karena jelas, selain dapat menambah wawasan dan mengenal teknik-teknik perbaikan kendaraan bermotor roda dua, juga pastinya kedepan dapat menjadi peluang usaha yang sangat bagus untuk digeluti.
"Kalau dikampung saya misalkan, untuk bisa memperbaiki sepeda motor saja harus keluar daerah karena tidak ada satupun bengkel, dengan pelatihan ini menjadi peluang usaha yang sangat bagus melihat prospek kedepannya dan itu menjadi harapan seluruh peserta," ujarnya santai.
Senada dengan itu, peserta lainnya dari Desa Sidomulyo Said Ali juga menyampaikan hal serupa, artinya peluang kedepan bukan hanya semata-mata dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya saja melalui pelatihan ini, namun lebih kepada dapat dijadikan peluang usaha untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat dari pelatihan tersebut.
"Meskipun hanya beberapa hari saja pelatihan yang digelar, akan tetapi masukan maupun ilmu yang didapat sangat bagus sekali, dan saya berterimakasih sekali kepada Indocement," ucapnya.
Kepala Desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir, Eddy Marhadi sangat menyambut baik kegiatan ini dan mewakili desa-desa binaan lainnya ia ucapkan terima kasih atas inisiatif tim CSR Indocement menggelar pelatihan bengkel motor roda dua dan semoga menambah lapangan kerja serta mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
"Untuk sekarang belum ada bantuan permodalan dari pihak manapun karena dari 3 buah bengkel yang ada didaerah kami hanya menggunakan modal sendiri, kalau memang nantinya dari peserta membuka usaha bengkel tentunya sangat membantu khususnya kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor,"ungkapnya.
"Menjadi harapan dalam pelatihan ini akan memberikan manfaat dan dampak positif kepada seluruh peserta, dan sekali lagi terima kasih kepada perusahaan semen tiga roda atas inisiatif dan sumbangsihnya dalam rangka peningkatan SDM warga pedesaan," paparnya.
Sementara, Camat Kelumpang Hilir melalui Kasi Tata Pemerintahan Umarul Faruk menyatakan, dapat diakui untuk bidang perbengkelan sangat banyak peminatnya khususnya bagi kalangan muda dan perkembangan di Kecamatannya hampir disetiap desa sudah ada usaha perbengkelan, dan prosfeknya kedepan begitu menjanjikan karena dalam setiap tahunnya pengguna sepeda motor terus bertambah.
Bantuan permodalan dari Pemerintah ada hanya berupa peralatan, sedangkan dari pihak swasta biasanya langsung kepada warga desa diketahui oleh Pemerintah Desa dan dilaporkan pertiga bulan kepada Kecamatan, sebagai contohnya adalah Indocement bantu modal bangunan dan induk ternak kepada 30 peternak, juga bantuan Indocement kepada Warga petani berupa permodalan, bibit dan pupuk serta bantuan pelatihan dengan mendatangkan instruktur atau tenaga ahli dari berbagai Universitas dan masih banyak bantuan lain yang disalurkan oleh Indocement.
"Perlu berkelanjutan sesuai dengan perkembangan kemajuan teknologi di bidang otomotif, di samping ada kelompok perbengkelan binaan dan memberikan bantuan permodalan baik perangkat keras ataupun perangkat lunak," tambahnya.
SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki menjelaskan, melalui pilar pendidikan dan pilar pembangunan ekonomi, dua pilar yang mendasari program bina lingkungan sebagai bagian dari program CSR produsen semen tiga roda, perusahaan bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan sekitar operasional perusahaan, terkhusus ekonomi yang terkait dengan usaha mikro atau usaha kecil termasuk bengkel motor roda dua. Selain itu juga dalam peningkatan kompetensi untuk pemuda yang berada di desa-desa binaan Indocement.
"Harapan kami dengan pelatihan ini dapat melahirkan lapangan kerja bahkan usaha-usaha kecil untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Dilanjutkannya lagi, pelatihan ini adalah salah satu peluang untuk meningkatkan SDM masyarakat desa yang bisa dijadikan ilmu terapan dan usaha lanjutan. Pelatihan ini adalah paket dan diharapkan para peserta bisa memulai usaha dengan modal kecil terlebih dahulu sehingga bantuan modal hanya dibantu jika diperlukan.
"Semua desa binaan kita undang seperti Desa Tarjun, Langadai, Serongga, Tegalrejo, Pulau Panci, Simpang Tiga, Sidomulyo, Sungai Kupang dan Cantung Kiri Hilir serta Sungai Dua. Evaluasi adalah kunci dari keberlanjutan program, sehingga jika memang pelatihan ini dirasakan manfaatnya dan tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan lagi dan tentunya monitoring yang terus menerus adalah juga bantuan," jelasnya.
Peran aparat desa juga diharapkan untuk dapat bersama-sama memantau para pemuda lulusan pelatihan yang telah dilaksanakan untuk dapat memberikan dukungan, pengawasan sehingga bisa menjadi UKM-UKM di desa masing-masing.
"Ini juga sebagai upaya untuk menciptakan unit-unit Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di desa-desa binaan perusahaan dan perusahaan akan terus melakukan upaya peningkatan terhadap masyarakat sekitar yang ujung-ujungnya terhadap peningkatan kesejahteraan bersama," tutupnya. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.