Tanah Bumbu -
Berawal dari keinginan Penjabat Bupati Tanah Bumbu, Drs. H. Wahyuddin, M.Ap agar sektor pertanian di Tanbu bisa meningkat dan mampu mencapai target Swasembada Pangan, Distanak Tanbu menggandeng Babinsa untuk mengendalikan dan membasmi hama tikus sawah.
"Untuk meningkatkan hasil panen para petani, pemkab Tanbu melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan bersama dengan instansi terkait terus menjalin kerjasama dan komunikasi yang harmonis sehingga pencapaian swasembada pangan dapat terwujud," ujar Penjabat Bupati Tanbu, Drs H. Wahyuddin MAP.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanpanak) Tanbu, Abdul Karim, di Batulicin, Rabu (30/12/15) mengatakan, tikus sawah merupakan hama dan musuh utama bagi petani sawah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Menurutnya, hampir semua lahan persawahan di Tanbu hama pengganggunya yaitu tikus sawah. Jika tidak dikendalikan dan dibasmi tentunya dapat menurunkan produkstifitas padi di Bumi Bersujud.
Dengan demikian ujar Abdul Karim, Distanpanak Tanbu bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang dibantu oleh Kodim 1022 Tanbu dan Babinsa melakukan gerakan pengendalian hama tikus disejumlah areal persawahan di Tanbu melalui metode pengasapan.
"Belum lama tadi, dilahan persawahan Desa Sungai Rukam Kecamatan Kusan Hulu dan Desa Satui Timur Kecamatan Satui , Distanpanak Tanbu bersama dengan Kelompok Tani, Koramil, Babinsa, Balai Agensi Hayati, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Tanbu, Petugas Hama Penyakit, Petugas Penyuluh Lapangan, dan Mantri Tani melaksanakan kegiatan pengendalian hama tikus," ungkap Abdul Karim.
Dituturkannya, pengendalian hama tikus ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk mencapai target Swasembada Pangan, dan juga mendukung program tanam serentak yang sudah di mulai pada bulan November lalu.
Diharapkan melalui pengendalian hama tikus, untuk program tanam bulan Oktober Maret (Okmar) dapat berhasil dengan baik.
Adapun metode pengendalian hama tikus melalui pengasapan dari bubuk belerang. Bubuk belerang dibungkus dengan jerami padi kering lalu dibakar. Dan asap dari pembakaran tersebut dimasukan kedalam lubang sarang tikus. Setelah pengasapan kedalam sarang tikus kemudian ditutup dengan tanah. Dalam beberapa menit, tikus yang terkurung didalam sarangnya akan mati.
Dikatakan Abdul Karim, agar lebih efektif, maka pengendalian hama tikus sawah dilakukan pada saat tahap olah lahan dan awal tanam. (MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.