Tanah Bumbu -
Untuk meningkatkan hasil ikan budidaya dan ekonomi nelayan budidaya ikan tawar, Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Bumbu menerapkan sistem 'Bioflock', tehnologi yang berasal Negara Israel.
Sistem Bioflock adalah sistem yang bisa diterapkan didaerah mana saja, tanpa terkendala cuaca panas atau hujan, lebih irit biaya dan mudah dilaksanakan, tak memerlukan banyak air untuk memelihara ikan dan pembesarannya.
"Sistem ini berasal dari Negara Israel dan sangat bagus diterapkan, karena pemberian pakan nya tidak terus menerus, sebab dari pakan pertama menghasilkan kotoran yang kembali bisa menjadi pakan lagi. Jadi intinya, kotoran yang berasal dari ikan tersebut kembali menjadi makanan hingga kita tak perlu sering sering memberikan makanannya," terang Kepala Dinas Kelautan Perikanan Tanbu, Drs H Rahmad saat ditemui media diruang kerjanya, Kamis (21/01/16).
Dengan sistem tersebut lanjutnya, selain irit biaya, tak terlalu merepotkan harus terus menerus memberikan pakan, juga bisa mengirit air dan tempatnya pun tak mesti harus luas atau hemat tempat. Dan yang lebih penting lagi, dengan sistem tersebut secara otomatis ekonomi nelayan juga akan membaik dan meningkat.
"Desember kemaren, dari 24 ribu bibit benih ikan lele yang ditebar untuk pembesaran melalui Sistem Bioflock, hampir 100 persen berhasil hidup dan besar. Ini adalah suatu prestasi dan kemajuan pesat bagi nelayan budidaya," pungkasnya.
Ditambahkan H. Rahmad, selain pembudidayaan pembesaran Ikan Lele, Dislaukan Tanbu juga berencana akan melakukan inovasi baru terhadap beberapa jenis ikan tawar lainnya.
"Kedepan akan kita coba melakukan pembesaran Ikan Betok atau Papuyu melalui sistem ini. Inovasi - inovasi baru yang kami rancang dan terapkan, tak terlepas visi misi Pemerintah Daerah untuk menjadikan daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Kawasan Budidaya Ikan Tawar di Indonesia," pungkasnya. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.