Tanah Bumbu -
Diperkirakan sebanyak belasan pedagang yang sudah diambil data diri dan fhotonya oleh Dinas Pasar saat akan dilakukan pembongkaran, namun tidak mendapatkan Kios dan Lapak.
Para pedagang yang tidak mendapatkan tempat tersebut meminta agar Pemkab Tanbu melalui Dinas Pasar agar mencarikan solusi dan mengevalusi data awal.
Dinas Pasar yang akan membagikan Kios dan Lapak buat pedagang yang berjualan di eks Terminal, karena dilahan tersebut telah dibangunkan bangunan tempat berjualan dan Ruang Tanaman Hijau (RTH) oleh Pemkab Tanbu mengundang para pedagang untuk berhadir di ruang pertemuan Kantor Dinas Pasar.
Saat akan dilakukan pengundian nomor dan pembagian tempat, terungkap ternyata ada beberapa pedagang lama yang sudah didata namun tak mendapat tempat dilokasi tersebut.
Sekdakab Tanbu, Drs. Said Ahmad yang mendapat pertanyaan dari seorang pedagang terkait hal tersebut, langsung menunda acara pembagian Kios dan Lapak.
"Hari ini saya putuskan tidak akan membagikan tempat sebelum hal ini clear. Saya ingin data ini diverifikasi, karena banyak yang tidak dapat dan tak sesuai data awal," tegasnya, Kamis (04/02/16).
Dilanjut Sekda, dirinya tidak mau yang benar benar padagang tidak mendapatkan tempat, karena Pemerintah membangunkan untuk para pedagang, bukan untuk oknum yang mengaku pedagang tapi tempatnya diperjualbelikan atau disewakan saja.
"Tolong Dinas Pasar memverifikasi ulang semuanya. Apakah data awal sudah hilang, atau berganti nama. Saya tekankan, tidak boleh satu orang memiliki tempat lebih dari dua," ujar Sekda.
Perlu diketahui, bangunan yang telah selesai dan siap dibagikan di lokasi eks Terminal Pasar Minggu tersebut sebanyak 34 Lapak dan 77 buah Kios, dan bagi pedagang yang menempatinya, tiga bulan pertama akan digratiskan retribusinya.
Acara pembagian Kios dan Lapak tersebut, selain dihadiri Sekdakab Tanbu juga turut hadir Staf Ahli Bupati, Assisten II, anggota DPRD, Kacab Bank BRI Batulicin, Polsek dan Camat Simpang Empat serta Kepala Desa Sejahtera. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.