Kotabaru -
Setelah sebelumnya aktivitas angkutan Tandan Buah Segar (TBS) milik PT SMART yang dilaksanakan oleh PT BAMT sempat ditutup dan dilarang oleh para warga, Selasa (16/02/16) bertempat diaula Kantor Camat Kelumpang Hulu digelar rapat mediasi antara masyarakat Desa Bangkalaan Melayu dengan pihak perusahaan.
Perlu diketahui, ditutupnya aktivitas angkutan TBS tersebut dipicu tidak ditanggapinya surat permintaan warga dalam hal kerjasama angkutan pada Januari 2015 lalu.
Difasilitatori Muspika Kelumpang Hulu, pertemuan kedua belah pihak diharapkan bisa menemukan titik terang dan solusi terbaik, hingga semua aktivitas perusahaan dan warga kembali berjalan normal.
Di sampaikan H. Didi. W, selaku Manager Perkebunan Sungai Cantung, bahwa kita semua mempunyai keinginan tetapi untuk pencapaianya harus mengikuti aturan yang ada. Berkenaan dengan keinginan warga, hal itu nantinya akan disampaikan kepada Pimpinan.
Sementara Johan Sari selaku perwakilan warga dan Penjabat Kepala Desa Bangkalaan Melayu memaparkan, selama ini PT BAMT berdomisili di Desa Bangkalaan Melayu tetapi tidak pernah berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa.
"Harapan kami, supaya antara perusahaan dengan masyarakat ada hubungan yang saling menguntungkan," ujarnya.
Tokoh Masyarakat, Sahruji menyampaikan permintaan warga hanya sedikit, tidak banyak. Hanya meminta 2 divisi saja agar ada kesempatan masyarakat bisa bekerja, mengingat keberadaan perusahaan berada diwilayah Desa Bangkalaan Melayu.
Sayangnya, hingga rapat berakhir, pihak perusahaan belum bisa memberikan keputusan dan meminta waktu 2 pekan untuk pertemuan berikutnya. (Han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.