Setelah sebelumnya seorang anggota DPRD Tanbu dari Fraksi PDIP, M. Syarifuddin mengunjungi lokasi banjir dan ribut karena warga tak tertangani oleh pihak terkait, barulah beberapa SKPD dan anggota DPRD lainnya beramai-ramai mengunjungi warga yang kesusahan, Sabtu (05/03/16).
Setelah M. Syarifuddin meributkan hal tersebut, dilokasi banjir barulah terkumpul Kepala Desa beserta aparaturnya, Camat Kusan Hulu dan jajarannya, Tim BPBD, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan anggota DPRD lainnya serta pihak Puskesmas Kusan Hulu.
Wakil Bupati Tanbu, H. Sudian Noor kemudian datang bersama rombongan Kepala BPBD, Camat Kusan Hilir dan jajaran Distanpanak Tanbu untuk melihat langsung keadaan warga yang mengalami kebanjiran, setelah sebelumnya juga mengunjungi warga kebanjiran yang berada di Kecamatan Kusan Hilir.
Melihat derasnya arus yang telah memutus beberapa titik akses jalan masuk dan merendam rumah serta lahan pertanian warga, Wabup langsung memerintahkan Dinas PU untuk menahan arus air dengan mendatangkan material pasir.
Sebanyak 12 truk pasir didatangkan, kemudian warga bersama Wabup dan rombongan bergotongroyong memasukan kedalam karung, dan kemudian menyusunnya sebagai bantalan penahan arus Sungai Kusan yang meluap.
Terkait banyaknya lahan persawahan yang tergenang, Wabup mengatakan telah berkoordinasi dengan dengan Distanpanak untuk mendata para petani, dan mereka nantinya akan diberikan bantuan bibit gabah.
"Mengenai hal ini, baik di Kecamatan Kusan Hilir maupun Kusan Hulu, untuk penanganan warga mengalami kebanjiran, kita akan koordinasikan semuanya pada pihak - pihak terkait yang menanganinya, baik masalah pertaniannya, infrastrukturnya, kesehatannya maupun penanganan bencananya. Kedepan semua perencanaan yang disusun pada program pembangunan akan kita evaluasi lagi, agar benar-benar tepat sasaran," pungkas Wabup.
Perlu diketahui, sebelum Wabup dan Dinas terkait lainnya belum datang meninjau kelokasi banjir, M. Syarifuddin sempat berang dilokasi, karena telatnya penanganan dan antisipasi dari pihak terkait. Terlebih saat itu seorang warga bersuara keras menolak diberikan bantuan, karena air sudah terlanjur memutus akses jalan dan menggenangi persawahan dan tempat tinggal mereka. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.