Tanah Bumbu –
Diprakasarsai oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanpanak) yang berkerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Kuranji, sebanyak 16 Petani dan Penyuluh Peternakan di Kecamatan Kuranji mengikuti pelatihan mengolah pakan ternak dari bahan dasar pelepah daun kelapa sawit di Batulicin, Senin kemaren.
"Tujuan digelarnya pelatihan ini, untuk lebih memperkenalkan teknologi sistem pengolahan pakan ternak secara sederhana kepada para petani," ungkap Kepala Distanpanak Tanbu, Abdul Karim.
Disebutkannya, pelepah daun kelapa sawit merupakan salah satu sumber pakan ternak yang alami dan mudah didapatkan para petani di daerah. Saat tiba musim kemarau, dimana pakan ternak alami berupa rumput sulit didapat, pelepah daun kelapa sawit bisa menjadi alternatif sumber pakan ternak tersebut.
"Supaya mereka mampu mengawetkan penyediaan pakan yang berlimpah dimusim penghujan, untuk digunakan pada musim kemarau dimana pakan ternak biasanya sulit didapat," tambahnya.
Menurut Abdul Karim, pelepah daun kelapa sawit merupakan salah satu sumber pakan ternak yang alami dan mudah didapatkan para petani di daerah. Saat tiba musim kemarau, dimana pakan ternak alami berupa rumput sulit didapat, pelepah daun kelapa sawit bisa menjadi alternatif sumber pakan ternak tersebut.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pakan ternak tersebut antara lain pelepah dan daun kelapa sawit yang kondisinya masih hijau. Kemudian ditambah dedak, starter mikroba, molasses, dan air dengan ukuran tertentu.
Cara pembuatannya, daun dan pelepah kelapa sawit dibuang bagian durinya kemudian dicacah. Selanjutnya sediakan ember yang berisi larutan sarter mikroba yang dicampur air dan molasses/gula kemudian diaduk sampai rata.
Tahap berikutnya adalah mencampur bahan dengan dedak dan larutan sarter mikroba, kemudian aduk sampai rata lalu masukkan dalam karung atau drum plastik. Padatkan campuran tersebut dengan cara diinjak-injak kemudian tutup drum tersebut dan pastikan kondisi di dalamnya menjadi hampa udara atau anaerob.
Begitu juga bila menggunakan karung, sebaiknya dilapisi plastik sehingga kondisi dalamnya menjadi anaerob. Baru bahan yang sudah tercampur dibiarkan atau diperam kurang lebih selama satu minggu.
Hasil campuran (Silase) yang baik setelah satu minggu akan berwarna berwarna kuning agak kehijauan. Bau asamnya seperti tapai, dan tidak berjamur. Sedangkan silase yang kurang baik warna menjadi kecoklatan, mengeluarkan bau busuk dan tampak berjamur.
Pengawas Mutu Pakan dari Distanpanak, Maryam Khusnul Kh, S.Pt menegaskan, pelatihan pembuatan pakan ternak yang berbahan dasar pelepah daun kelapa sawit adalah langkah tepat yang harus dilakukan. Mengingat potensi luasan kebun kelapa sawit di Kabupaten Tanbu saat ini cukup melimpah.
Tidak menutup kemungkinan, jelas Khusnul, pelatihan juga dilaksanakan di Kecamatan lain. Karena hampir diseluruh kecamatan yang ada di Tanbu memiliki potensi usaha di sektor perkebunan tersebut.
"Di Kecamatan Kuranji dan beberapa Kecamatan lain di Tanah Bumbu pelepah sawit sangat berlimpah, biasanya satu pohon rata-rata tiga pelepah dipangkas setiap dua minggu sekali. Jika dalam satu hektar ada 148 pohon, dan bila satu pelepah beratnya sekitar 10 kg itu artinya dalam satu hektar lahan sawit saja dapat menyediakan sekitar 8.880 kg pelepah sawit atau 8,88 ton /ha/bulan yang bisa mencukupi kebutuhan pakan sapi sebanyak 300 ekor," Jelas Khusnul.
Menurutnya, selama ini pelepah sawit hanya dibiarkan membusuk dilahan. Memang, pelepah yang membusuk bisa dijadikan kompos bagi tanaman, tetapi bila dihitung secara ekonomis pelepah yang dijadikan pakan akan lebih menguntungkan, dan lagi cara pembuatan silase pelepah sawit ini sangat sederhana sehingga peternak akan dengan mudah mengaplikasikannya.
Khusnul juga mengatakan, ternak yang terbiasa makan hijauan segar biasanya kurang berselera dengan silase. Jadi harus dibiasakan, kalau perlu ternak dipuasakan dulu. Biasanya bila ternak lapar akhirnya mau makan, atau bisa juga diberikan pada pagi hari sebelum ternak makan makanan lainnya.
Keunggulan pakan ternak dari pelepah sawit adalah kondisinya yang tahan lama. Silase bisa disimpan 6-8 bulan, bahkan sumber lain menyebutkan silase dapat disimpan beberapa tahun selama kemasan masih bagus atau tidak ada kebocoran udara.
Hal inilah yang dapat dimanfaatkan peternak untuk menimbun bahan pakan yang berlebih dimusim hujan untuk digunakan pada musim kemarau.
Nilai nutrisi bahan juga bertambah, pelepah sawit yang memiliki kandungan PK (protein kasar) 6,5% meningkat menjadi 12% setelah dibuat silase, dimana kita ketahui PK merupakan nutrisi yang baik untuk meningkatkan produktifitas ternak.
Keunggulan lainnya, silase dapat menggantikan hijauan sebanyak 80% dari total pakan yang diberikan. Lebih dari pada itu, proses pengawetannya juga tidak memerlukan pengeringan yang bisa merusak zat gizi akibat pemanasan.
"Dan sebelum diberikan pada ternak, sebaiknya silase diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menghilangkan gas-gas yang tidak diinginkan yang timbul dari proses fermentasi," katanya. (MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.