Tanah Bumbu -
Terjalinnya koordinasi yang baik antara Pemerintah Desa Sebamban Baru Kecamatan Sei Loban dengan pihak perusahaan PT Borneo Indo Bara (BIB) membuahkan sebuah terobosan baru yang akan dilakukan dengan pendampingan Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Bumbu.
PT BIB melalui staf Humas nya, N. Wines didampingi staf lainnya menyebut, tekhnologi budidaya pembesaran ikan Bioflock yang diterapkan oleh DKP Tanah Bumbu kepada para kelompok nelayan, menarik minat pihak perusahaan untuk diterapkan pula kepada warga Desa Sebamban Baru Kecamatan Sei Loban.
"Melalui penyaluran Dana CSR perusahaan, kami sebelumnya telah melakukan upaya peningkatan ekonomi warga sekitar perusahaan dengan pembinaan melalui usaha peternakan. Hal tersebut sudah dilaksanakan dan terbukti hasilnya. Untuk lebih meningkatkan dan mendongkrak pendapatan warga lagi, melalui pendampingan dari DKP Tanbu, kami berencana akan memberikan bantuan tambak dan memotivasi warga agar pengembangankan budidaya ikan tawar," ungkap Wines, Kamis (10/03/16).
Dikatakan Wines, setelah selesai pengkajian tata cara dan mekanisme pola pembesaran ikan, pihaknya akan membuatkan tambak - tambak dilokasi yang ditetapkan para warga desa.
"Untuk yang pertama ini, kami akan bantu 1 kelompok warga pembudidaya dulu. Satu kelompok sekitar 10 hingga 15 orang. Sedangkan ikan yang bakal dibudidaya, kemungkinan jenis Lele, namun ada kemungkinan jenis lain seperti Nila, Mujair dan Gurame serta lainnya," ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Bumbu, Drs. H. Rahmad menyebut, tekhnologi Bioflock berasal dari Negara Israel, yaitu sistem pembesaran ikan yang lebih mudah dan murah, tanpa memerlukan banyak tempat dan air, hemat tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
"Tekhnologi ini sangat mudah dan murah, hasilnya pun sangat memuaskan. Wadah dengan ukuran semeter persegi dengan kedalaman 1 meter, sudah bisa dimuati 200 bibit ikan," ungkap H. Rahmad.
Ditambahkan oleh Kabid Budidaya Perikanan DKP Tanbu, Andi Anwar Sadat mengatakan, Bioflock adalah tekhnologi yang direkomendasikan dan dianjurkan oleh Kementerian Kelautan Perikanan RI.
"Tekhnologi Bioflock lebih unggul daripada budidaya secara konvensional, karena bisa lebih menghemat pakan sampai 30 persen. Selain itu, dengan media yang ada, perbandingan antara banyaknya air dengan banyaknya bibit ikan yaitu 40 : 60 persen. Dengan masa waktu yang cepat, yakni hanya 2,5 bulan, ikan sudah bisa dipanen," jelas Sadat.
Pjs Desa Sebamban Baru, M. Sibiani yang mewakili warga, sangat menyambut positif dan antusias adanya bantuan yang diberikan pihak perusahaan, apalagi melihat minat para warga yang ingin membudidaya ikan tawar tersebut.
"Kami pihak Pemerintahan Desa memang selalu berkoordinasi dengan pihak PT BIB dalam konteks pencari peluang potensi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Jadi pada intinya, kami selalu berkoordinasi mencari peluang usaha dalam rangka mendongkrak ekonomi warga, khususnya warga Desa Sebamban Baru," sebut Sibiani.
Menurut Sibiani, antusias dan meningkatnya minat warga terhadap budidaya ikan tawar dengan menggunakan tekhnologi Bioflock tersebut, karena para warga telah melihat langsung kelokasi pembesaran milik warga binaan DKP Tanbu di Desa Mattone Pagatan Kusan Hilir.
"Semula hanya ada beberapa warga saja yang mengusulkan dan meminta, namun setelah melihat langsung kelokasi budidaya, antusias dan minat mereka meningkat, hingga tidak mustahil jika 1 kelompok ini berhasil, nanti akan bertambah kelompok-kelompok budidaya lainnya menyusul," pungkasnya. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.