Lombok NTB-
Kalian semua harapan Indonesia masa depan. Jika kalian memahami dan handal dalam hal ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka kelak kalian akan menjadi apa saja yang kalian inginkan yang tentunya akan mampu membangun bangsa ini dengan baik.
Demikian dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani pada puncak perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2016 yang bertemakan 'Akhiri Kekerasan Terhadap Anak', Sabtu (23/07/16) di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Terkait titipan surat surat pengharapan anak Indonesia untuk Bapak Presiden yang telah diterimanya, Puan Maharani berjanji akan memberikan langsung 1000 surat anak Indonesia tersebut kepada Bapak Presiden RI, Joko Widodo.
Sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Susana Yembise, ketika membuka perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2016 mengatakan, terlepas dari masih maraknya kekerasan terhadap anak yang sekarang menjadi perhatian serius Pemerintah dengan mengeluarkan produk hukum perlindungan anak, memberi angin segar bagi tumbuh kembang dan perlindungan anak di Indonesia.
"Selain Pemerintah, pihak swasta tetap berkewajiban memberikan fasilitas perlindungan anak guna mendukung Program Pemerintah dalam pengembangan kehidupan anak yang bermoral, berakhlak, taat dan patuh terhadap orang tua, dan bermanfa'at bagi Nusa Bangsa. Serta mengedepankan pendidikan anak agar menghindari pernikahan usia dini yang marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia," ujar Yohanna.
Ditambahkannya, saat ini masih banyak anak-anak yang belum menikmati hidup yang layak. UUD 1945 menjamin setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dan bebas dari kekerasan. Hal ini yang menjadi perhatian khusus dan digaungkan saat Hari Anak.
Sementara Gubernur NTB, Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang dalam sambutannya mengatakan, anak adalah amanah yang harus dijaga. Anak anak harus mengenyam pendidikan, harus tumbuh dan berkembang dibawah perlindungan dan kasih sayang orang tua agar menjadi generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi pembangunan Negeri ini.
Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, Wakil Bupati Tanah Bumbu, H. Sudian Noor yang hadir pada acara itu dan berkesempatan membacakan naskah sekaligus Deklarasi Perlindungan Anak pada puncak perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2016, bersama dengan Bupati dan Walikota se- Indonesia ikut menyepakati deklarasi bersama tentang Percepatan Penurunan Perkawinan Anak.
"Perayaan HAN Tahun 2016 berlangsung meriah dengan melibatkan 3000 lebih anak dari berbagai suku di Indonesia. Selain itu, pelaksanaan HAN ini untuk pertama kalinya dilaksanakan diluar Istana Negara," ujar Wabup Tanbu usai acara.
Terkait deklarasi yang dibaca dan disepakati oleh Kepala Daerah, sebut H. Sudian Noor, sangat penting untuk dilaksanakan. Pemerintah harus menyusun program dan kegiatan berbasis hak anak untuk Percepatan Penurunan Angka Perkawinan Anak sebagai Program Prioritas Daerah.
Disisi lain, Pemerintah Daerah juga harus meningkatkan peran serta akademisi, dunia usaha, media, serta partisifasi peran masyarakat dalam pencegahan kawin anak.
"Semua pihak harus ikut terlibat agar Indonesia mampu menjadi Negara yang maju dan mandiri, bebas kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, serta mencegah pernikahan dibawah umur yang masih marak terjadi," tutupnya. (M12/hum)
Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali
Selasa, 26 Juli 2016
Beranda
Tanahbumbu
Puncak Hari Anak Nasional, Wabup Tanbu Sepakati Deklarasi Percepatan Penurunan Perkawinan Anak
Puncak Hari Anak Nasional, Wabup Tanbu Sepakati Deklarasi Percepatan Penurunan Perkawinan Anak
Tags
# Tanahbumbu
Copy Link dan Bagikan
the Bidik Kalsel
Tanahbumbu
Tags:
Tanahbumbu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bidik Kalsel
Dikelola oleh PT Sebanti Digital Media, home base di Batulicin Tanah Bumbu Kalsel, pertama kali launching pada 2013 melalui URL www.bidikkalsel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.