Fhoto by fokusbatulicin |
Terhitung mulai Senin, 18 Juli 2016 Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu akan mulai menerapkan Sistem Pendidikan Lima Hari Seminggu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Sederajat, serta Pendidikan Khusus baik itu Negeri maupun Swasta.
"Penerapan sistem pendidikan tersebut didasarkan pada Surat Edaran Bupati nomor: 188.46 / 272 / DISDIK / 2016 tentang Uji Coba Penyelenggaraan Pendidikan pada satuan pendidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus negeri dan swasta".
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Tanah Bumbu, Ir Sartono di Batulicin, Sabtu (16/07/16).
Ketentuan teknis penyelenggaran pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan selanjutnya telah diatur oleh pihak Dinas Pendidikan.
Sistem sekolah lima hari tersebut dipastikan tidak mengurangi jumlah jam belajar di sekolah yang selama ini sudah ditetapkan sebanyak 200 hingga 245 hari efektif per tahun.
Dengan sistem lima hari sekolah, para siswa di Kabupaten Tanbu diwajibkan untuk belajar mulai hari Senin hingga Jumat saja.
Hari Senin sampai Kamis, siswa PAUD wajib belajar tepat pukul 08.00 wita hingga 11.00 wita. Sedangkan SD kelas satu sampai kelas tiga akan masuk pukul 08.00 wita dan pulang tepat pada pukul 12.00 wita.
Selanjutnya SD kelas empat hingga kelas enam masuk pukul 08.00 wita sampai pukul 13.00 wita. SMP masuk pukul 08.00 wita sampai pukul 14.00 wita, kemudian tingkatan SMA masuk pukul 07.30 wita sampai pukul 14.30 wita.
Khusus untuk hari Jumat, siswa jenjang pendidikan PAUD sampai dengan dengan SMP wajib masuk sekolah mulai pukul 08.00 wita dan pulang tepat pukul 11.00 wita.
Kemudian untuk tingkatan SMA atau sederajat masuk pukul 07.30 wita dan pulang pukul 11.00 wita.
Penerapan lima hari sekolah, jelas Sartono dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi para peserta didik dengan keluarga di rumah. Lebih dari pada itu juga untuk meningkatkan kapasitas manajemen pada satuan pendidikan.
"Semua itu hal yang penting, dimana para peserta didik lebih banyak waktu untuk berinteraksi dalam keluarga dan waktunya belajar saat di sekolah menjadi lebih menyenangkan," katanya. (MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.