Fhoto by solopos.com |
Kami berangkat subuh dari Dusun Lipon dan sampai di Kantor Capil Kotabaru jam 12 siang, sehingga pelayanan perekaman E-KTP sudah tutup jadi terpaksa harus menginap di penginapan, karena tidak ada keluarga disini.
Demikian disampaikan Amirdi, warga Dusun Lipon Desa Bangkalaan Dayak Kelumpang Hulu yang ingin membikin KTP di Kantor Disdukcapil Kotabaru, karena rusaknya peralatan perekaman E-KTP yang ada di Kecamatan Kelumpang Hulu, Kamis (24/08/16).
Kepala Seksi Perkembangan Penduduk, Bahrudin saat dikonfirmasi media menyebut, terkendalanya pelayanan perekaman E-KTP karena rusaknya peralatan yang ada di Kecamatan Kelumpang Hulu.
"Alat yang rusak sudah diperbaiki tapi rusak lagi. Tahun 2015 upaya pengadaan alat yang baru gagal, dan di Tahun 2016 ini diupayakan lagi," ujarnya.
Sama hal nya dengan Amirdi, seorang warga Desa Bangkalaan Melayu, Widodo yang jauh jauh datang ke Disdukcapil Kabupaten Kotabaru untuk melakukan rekaman E-KTP, juga harus pulang dengan kecewa, karena petugasnya sedang bertugas ke Pulau Sebuku.
Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua LSM Rakyat Peduli Borneo Johansyah berharap Pemerintah lebih memperhatikan masalah data kependudukan, karena ini sangat penting bagi warga Negara Indonesia beserta peralatan penunjangnya.
"Bagaimana kita mau membangun sesuatu yang lebih baik, jika KTP saja tidak punya, padahal kami dari LSM sudah mengupayakan membantu warga dipedalaman untuk mengurus Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan KTP Sementara. Tapi kalau peralatanya rusak dan petugasnya tidak ada di tempat, bagaimana bisa terlaksana dengan baik," sebutnya sambil menyinggung alat rekam E-KTP di Kelumpang Hulu yang dibiarkan rusak lama tanpa upaya perbaikan.
Sekali lagi kami berharap lanjutnya, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru agar lebih memperhatikan peralatan dan tenaga pelaksana dilapangan, sehingga semua bisa berjalan dengan baik dan tidak mengecewakan masyarakat yang sudah jauh jauh datang tanpa terlayani. (Han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.