Selain sebagai Ibukota Tanah Bumbu, Batulicin berpotensi menjadi "Lovely City" atau Kota Yang Disenangi dengan menjadikan 'Kanopi Pohon' sebagai Ciri Khas nya.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Regional Kalimantan, Drs. Tri Bangun Laksono saat menghadiri Rapat Pembinaan Tekhnis, Penilaian, dan Ekspose Hasil Adipura Tahun 2016, Rabu (28/09/16) di Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Dikatakannya, Batulicin memiliki potensi yang besar untuk menjadi kota yang disenangi. Hanya saja perlu komitmen Pemerintah Daerah melalui SKPD terkait dan dukungan penuh dari masyarakat untuk mewujudkannya.
"Untuk menjadi kota yang disenangi, tentunya kota tersebut haruslah kota yang berbasis lingkungan, sehingga menjadi nyaman bagi masyarakatnya maupun bagi pengunjung dari luar daerah, dan memiliki ciri khas yang akan selalu diingat oleh tiap orang," ujarnya.
Ditambahkannya, tertatanya pengelolaan sampah dan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya menjadi salah satu faktor pendukung 'Lovely City' tersebut. Ditambah lagi dengan penghijauan kota dengan tanaman pohon yang rindang.
"Mari jadikan Kota Batulicin ini menjadi kebanggaan masyarakat lokal maupun masyarakat dari luar daerah," himbau Tri Bangun Laksono.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Tanbu, Drs. H. Said Akhmad, MM mengatakan upaya untuk meraih Adipura terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.
"Setidaknya kedatangan Narasumber dari P3E Regional Kalimantan dan BLHD Provinsi Kalimantan Selatan ke Kabupaten Tanah Bumbu dapat memberikan masukan bagi Kabupaten Tanbu dalam mewujudkan kota yang nyaman dan bersih," ujar Sekda.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Tanbu untuk mewujudkan kota yang bersih dan nyaman, seperti melaksanakan penghijauan melalui penanaman pohon. Melakukan gerakan jumat bersih-bersih lingkungan dari sampah dilingkungan Pusat Niaga Bersujud oleh PNS, honorer pemkab Tanbu, bersama dengan pedagang dan masyarakat. Hingga pada pembangunan Taman Kota dan Hutan Kota.
Sementara itu, terkait penilaian Adipura tahun 2016, dikatakan Sekda, hendaknya apa yang menjadi titik-titik penilaian harus diperhatikan dengan serius kebersihannya seperti halnya pada lingkungan pasar, lingkungan sekolah, terminal, perkantoran, taman kota, dan hutan kota, serta tempat-tempat yang nantinya akan dinilai. (MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.