Peningkatan Populasi Ternak Adalah "PR Bersama" - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Selasa, 18 Oktober 2016

    Peningkatan Populasi Ternak Adalah "PR Bersama"

    Tanah Bumbu –
    Evaluasi ini tentu tidak cukup sampai disini, kami akan terus telusuri kekurangan-kekurangan yang ada untuk dilakukan perbaikan. Kesulitan dalam evaluasi ini adalah merubah pola pikir yang ada, hal-hal yang sudah biasa dilakukan meskipun salah tidak serta merta dapat diperbaiki, tapi perlu pendampingan yang berkelanjutan serta menunjukan bukti-bukti yang dapat diterima, baru mereka mau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik tersebut. Ini merupakan "PR" kita bersama untuk memperbaikinya. Harapan kami, tidak lain adalah menginginkan kedepannya peternakan di Tanah Bumbu semakin maju.

    Demikian diungkap Maryam Khusnul Kh, S. Pt selaku Pengawas Mutu Pakan terkait dilakukannya evaluasi kegiatan pada kelompok ternak oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu melalui bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan belum lama tadi.

    Dikatakan Maryam, secara umum kuantitas rumput lapang di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu memang masih melimpah. Tetapi untuk memacu pertambahan bobot badan diperlukan pakan tambahan berupa konsentrat seperti dedak, ampas tahu, bungkil kelapa sawit, atau leguminosa.

    "Sementara ini hanya segelintir peternak yang mengetahui pentingnya pakan berkualitas. Sedangkan pemberian konsentrat dirasa mahal dan akan menambah biaya pakan tanpa mempertimbangkan hasil pertambahan bobot badan harian ternak. Dengan pemberian konsentrat pertambahan bobot badan harian dapat mencapai 0,7 – 1 kg, sedangkan tanpa konsentrat pertambahan bobot badan ternak kurang dari 0,5 kg per hari. Tentunya hal ini membuat masa pemeliharaan lebih lama," jelasnya, Selasa (18/10/16).

    Sementara Kepala Distanpanak Tanbu, Abdul Karim melalui Kabid Bangnak, Agus Susanto S.Pt menjelaskan, program bantuan ternak cukup sensitif, sehingga memerlukan pendampingan secara berkelanjutan supaya bantuan yang diberikan dapat berkembang, dan tujuan awal pemberian bantuan ini dapat tercapai, yaitu bertambahnya populasi ternak di Kabupaten Tanah Bumbu.

    "Evaluasi dilakukan pada kelompok yang telah menerima bantuan maupun yang belum menerima bantuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kelompok, populasi ternak sekaligus pemberian bimbingan teknis agar kelompok mendapatkan solusi terkait permasalahan yang dihadapi selama beternak," sebutnya.

    Agus menambahkan, dari hasil evaluasi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya pemeliharaan ternak sapi dikandang kelompok belum bisa dilaksanakan, penyebabnya adalah kurangnya komitmen kelompok dalam pemeliharaan ternak.

    "Sebenarnya pemeliharaan secara kandang kelompok sangat menguntungkan, karena limbah ternak baik cair maupun padat dapat terkumpul yang kemudian dapat diolah menjadi pupuk organik atau kompos," ujar Agus Susanto.

    Menurutnya, hasil penjualan limbah ternak mestinya dapat menutup biaya operasional pemeliharaan ternak. Pangsa pasarnya sangat terbuka lebar, dimana kita ketahui perkebunan sawit dan karet di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sangat luas dan membutuhkan pupuk organik ini.

    Dari hasil evaluasi juga ditemukan pemberian pakan berkualitas dan pertambahan bobot badan belum menjadi prioritas utama peternak dalam fokus pemeliharaan. Pakan yang diberikan 90 persen berupa rumput lapang, hanya sebagian kecil yang sengaja menanam rumput unggul seperti rumput gajah dan rumput raja sebagai pakan ternak.

    Pemeliharaan secara full eksensif juga menjadi perhatian. Disatu sisi ternak sapi potong yang dipelihara secara full ekstensif atau biasa orang menyebutnya diliarkan memang memberikan keuntungan, karena peternak tidak lagi disibukkan dengan kegiatan pemberian makan, ternak mencari makannya sendiri di kebun-kebun sawit. Disisi lain sistem pemeliharaan ini sangat beresiko terhadap pencurian ternak, dan reproduksi yang tidak termonitor dengan baik.

    Kegiatan evaluasi tersebut juga didukung oleh BP3K Batulicin dan BP3K Kuranji, dan dilakukan pada kelompok ternak di Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Kuranji. (MN/hum)









    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda