Sekarang atau nanti, dan siapa pun yang meminta atau menegoisasi, harga tali asih penggantian tambak akan tetap segitu nilainya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Propinsi Kalimantan Selatan, Hanif Paisol Nurofik pada acara diskusi dengan warga pemilik tambak di RT 08 Desa Batu Ampar Simpang Empat yang terkena gusur lahannya untuk Pelabuhan Peti Kemas, Kamis (09/03/17).
"Kami hanyalah petugas yang cuma melaksanakan tugas, kewenangan ditangan pimpinan, paling hanya bisa menyampaikan apa yang menjadi tuntutan atau permintaan warga," ujar Hanif saat beberapa perwakilan warga meminta kenaikan nilai tali asih.
Dikatakannya, untuk nilai tali asih penggantian lahan tambak itu sudah final, yakni Rp 25 juta perhektarnya, karena itu adalah lahan milik Negara. Jika ingin ada tambahan, paling untuk penggantian pondok dan bibit.
"Angka yang ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi hanya bisa Rp 25 juta perhektarnya. Tambahan penggantian paling dari nilai pondok dan bibit. Jika pun keberatan, silakan tempuh jalur hukum dan Pemerintah siap mengganti jika kalah legalitasnya," sebutnya.
Sementara Wakapolres Tanbu Kompol Norhayat, SIK yang ikut dalam acara tersebut menegaskan, tidak ada ganti rugi, karena lahan adalah milik Negara dan masuk dalam kawasan hutan, jadi hanya berupa tali asih.
"Tali asih ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah, karena bicara ganti rugi bicara penggantian atau jual beli. Ini adalah lahan Pemerintah, jika ingin tegas bisa saja, tapi karena Pemerintah masih peduli dan perhatian maka diberikan tali asih," tandasnya.
Dalam pertemuan yang digelar di aula Kantor Kecamatan Simpang Empat itu, selain dihadiri Kepala Dinas Propinsi Kalsel dan Waka Polres Tanbu, juga Plt Sekdakab Tanbu Erno Rudi Handoko, Kabag Ops Polres Tanbu, perwakilan Kodim 1022 Tnb dan Danramil, Polsek Simpang Empat, Camat Simpang Empat, Kades Batu Ampar dan Ketua RT 08 serta puluhan warga pemilik tambak. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.