Tidak ada pertemuan lanjutan, ini adalah pertemuan terakhir dan final. Terima pemberian dana tali asih atau berurusan dengan hukum.
Demikian ditegaskan Waka Polres Tanbu Kompol Norhayat, SIK dalam pertemuan diskusi dengan puluhan warga pemilik tambak di RT 08 Desa Batu Ampar Simpang Empat, Kamis (09/03/17) di Aula Kantor Kecamatan Simpang Empat.
"Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalsel, ini bukan ganti rugi namun adalah bentuk perhatian dari Pemerintah yang mau memberikan tali asih ini," jelas Norhayat.
Hanya 2 opsi, lanjutnya, terima tali asih atau berurusan dengan hukum, karena lahan yang digunakan oleh warga tersebut berada didalam Kawasan Hutan.
"Kita cari solusi, kalaupun mau diproses sebenarnya bisa, namun alangkah elok bila ada solusinya. Tak ada ganti rugi, tapi hanya berupa tali asih supaya tidak ada yang terlalu dirugikan, tapi bila masih berlarut-larut akan ada tindakan tegas," tandas Kompol Norhayat.
Perlu diketahui, pertemuan tersebut adalah untuk membahas pembebasan lahan Kawasan Hutan seluas 635 hektar yang akan dipergunakan sebagai Pelabuhan Peti Kemas, namun saat ini telah digarap oleh 58 Kepala Keluarga. Sebagai wujud kepedulian dan perhatian Pemerintah, warga akan diberikan tali asih senilai Rp 25 juta perhektar lahan tambaknya. Selain itu, Pondok serta Bibit juga akan diganti rugi sesuai besar dan banyaknya bibit.
Pertemuan tersebut dihadiri Plt Sekdakab Tanbu, Erno Rudi Handoko selaku wakil dari Pemkab Tanbu, Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalsel, Hanif Paisol Nurofik, perwakilan Kodim 1022 Tnb beserta Danramil, Kabag Ops Polres Tanbu serta Polsek Simpang Empat, Camat Simpang Empat, Kepala Desa Batu Ampar dan Ketua RT 08. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.