Merasa ada kejanggalan atas tindak lanjut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat melubernya limbahnya pabrik kelapa sawit milik PT.SMART Tbk Unit Bukit Kapur Mild diwilayahnya, Kepala Desa Bangkalaan Melayu Kecamatan Kelumpang Hulu ajukan permohonan hearing ke DPRD Kotabaru.
Melalui surat tertulis tanggal 13 Maret 2017 lalu, Kades Bangkalaan Melayu Johansyah meminta agar pihak DPRD Kotabaru menggelar hearing terkait permasalahan tersebut.
"Pada acara hearing itu, saya meminta DPRD Kotabaru untuk menghadirkan unsur- unsur terkait, seperti Pihak Perusahaan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan, Kesbangpol dan Polres Kotabaru serta Muspika Kelumpang Hulu," ungkap Johansyah, Sabtu (25/03/17).
Namun sayangnya lanjut Johansyah, pada hari ini DPRD Kotabaru mengirim surat yang berisikan pembatalan acara hearing dengan dasar surat dari PT.SMART nomor : 009/DL-SMART/03/2017 tertanggal 24/03/17, perihal Permohonan Penundaan Rapat Dengar Pendapat Umum Antara Komisi III DPRD Kotabaru dengan PT.SMART, Eksekutif dan Tokoh Masyarakat.
"Atas permohonan tersebut, DPRD Kotabaru menyebarkan undangan kesemua pihak dimaksut yang intinya acara hearing akan dilaksanakan pada Senin, 27 Maret 2017 di ruang rapat gabungan Komisi DPRD Kabupaten Kotabaru," jelas Johansyah.
Dikatakannya, pada Senin nanti dirinya dan Tokoh Masyarakat Desa Bangkalaan Melayu sangat siap hadir diacara hearing tersebut, dan berharap melalui hearing itu ada kejelasan tentang dugaan pencemaran lingkungan dan dugaan penyalahgunaan kewenangan oleh oknum di Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru.
"Sebagai masyarakat pedesaan, kami sangat menyadari tentang keterbatasan ilmu pengetahuan, makanya kami mengadukan nasib kami ke DPRD Kotabaru selaku perwakilan kami dengan harapan semua kebenaran akan terungkap jelas," tutupnya. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.