HIV AIDS Mulai Ancam Tanah Bumbu - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Jumat, 12 Mei 2017

    HIV AIDS Mulai Ancam Tanah Bumbu

    Tanah Bumbu -
    Pada acara sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV dan AIDS oleh Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Tanah Bumbu, disebutkan bahwa Kabupaten Tanah Bumbu menduduki Peringkat Kedua se Kalimantan Selatan.

    "Data dari Tahun 2002 hingga 2016, dari 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, Tanah Bumbu menduduki Peringkat Kedua setelah Kota Banjarmasin dalam kasus HIV dan AIDS," ungkap Sekretaris KPA Tanbu, Drs. Gusti Hidayat, Jum'at (12/05/17).

    Dikatakannya, tercatat dari Tahun 2002 hingga Mei 2017, kasus penderita HIV dan AIDS di Tanah Bumbu sebanyak 358 orang. Peringkat pertama diduduki oleh Kecamatan Simpang Empat, Satui, Batulicin, Karang Bintang, Sei Loban, Angsana, Kusan Hulu, Mantewe, Kuranji dan Kusan Hilir.

    "Untuk data Tahun 2014 hingga Mei 2017 ini, sebanyak 115 orang terindikasi, yaitu Wanita Pekerja Sek Langsung 48 orang, Ibu Rumah Tangga 17 orang, Karyawan 13 orang, Balita dan Anak 9 orang, Wanita Pekerja Sek Tidak Langsung 6 orang, Supir 6 orang, PNS 5 orang, PTT 5 orang, Wiraswasta 5 orang dan tak diketahui 1 orang. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari Perempuan 82 orang dan Laki- laki 33 orang," tambah Gt. Hidayat.

    Melihat dari banyaknya kasus yang ditemukan itu, Ketua DPRD Tanah Bumbu, H. Supiansyah ZA SE MH (H. Upi) yang memimpin rapat pada acara tersebut mempertanyakan kinerja dan upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh KPA Tanbu.

    "Langkah dan upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh pihak KPA Tanbu, karena saya melihat data ada penurunan namun tetap menjadikan Tanah Bumbu sebagai Peringkat Kedua," ujar H. Upi.

    Menjawab apa yang ditanyakan oleh H. Upi tersebut, Gt. Hidayat mengungkapkan, untuk menekan dan mencegah penularan HIV AIDS, pihaknya selalu mensosialisasikan cara pencegahan juga bahaya nya, terutama kepada para Pelajar, Ibu- Ibu PKK, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat hingga mereka bisa menyampaikan kepada yang lainnya.

    "Selain gencar melakukan Sosialisasi pencegahan dan juga bahaya dari penyakit ini, kami juga melakukan pengambilan sampel darah kepada semua jajaran, instansi dan unsur masyarakat, hingga bisa terdeteksi dan cepat ditanggulangi," tutup Gusti Hidayat.

    Sosialisasi yang dihadiri para anggota DPRD dan seluruh jajaran staf Sekwan tersebut menghadirkan Narasumber, dr. Arman Jaya Rikki yang menyebut penularan bisa melalui hubungan seksual, pemakaian jarum suntik, proses persalinan dan transfusi darah. (M12)






    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda