Jakarta -
Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017, Presiden Joko Widodo mengumpulkan segenap jajaran Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta. Sidang Kabinet Paripurna yang membahas tentang evaluasi harga bahan pokok dan persiapan jelang Lebaran digelar dalam kesempatan tersebut.
Dalam pengantarnya, Kepala Negara mengawalinya dengan menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada kementerian terkait serta pihak-pihak lain yang telah berupaya keras dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Lebaran ini. Presiden meminta agar pencapaian kinerja tersebut untuk dapat dipertahankan di kemudian hari.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karena kalau kita lihat harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran pada tahun ini pada posisi yang sangat baik, stabil. Dan saya ingin memberikan apresiasi kepada menteri terkait, dengan pola yang sudah ada ini perlu dipertahankan dan disempurnakan lagi," ujar Presiden yang langsung disambut dengan riuh tepuk tangan jajarannya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan kabar gembira kepada masyarakat terkait dengan ketetapan harga bahan bakar minyak (BBM). Setelah melakukan perhitungan kembali, harga BBM dan juga gas tidak mengalami kenaikan.
"Dari hitung-hitungan kalkulasi terakhir kemarin kita juga sudah memastikan bahwa pada bulan depan, bulan Juli, tidak ada kenaikan BBM. Karena sebetulnya kalkulasi kita kemarin kelihatannya BBM akan naik, tetapi setelah kita hitung kembali harga BBM bisa tidak kita naikkan," ucapnya.
Lebih lanjut, dalam beberapa hari ke depan, Presiden meminta jajarannya untuk memberikan perhatian penuh pada penanganan arus mudik Lebaran. Pemerintah tentu ingin memberikan pelayanan kepada para pemudik dengan sebaik-baiknya.
"Saya ingin agar penanganan arus mudik ini betul-betul terintegrasi antara Polri, TNI, Menteri Perhubungan, Kementerian PU, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN. Kesampingkan ego sektoral masing-masing," ia menegaskan.
Kemudian, mengakhiri arahannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak luput menyoroti keterlambatan pendistribusian beras sejahtera (Rastra) kepada masyarakat. Dengan tegas ia meminta jajaran terkait untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.
"Karena keterlambatan pembagian Rastra ini berdampak pada hasil indikasi ekonomi yang telah disurvei oleh BPS. Kejadian ini kita harapkan tidak terjadi lagi," tutupnya. (Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden - Bey Machmudin)
Dalam pengantarnya, Kepala Negara mengawalinya dengan menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada kementerian terkait serta pihak-pihak lain yang telah berupaya keras dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Lebaran ini. Presiden meminta agar pencapaian kinerja tersebut untuk dapat dipertahankan di kemudian hari.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karena kalau kita lihat harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran pada tahun ini pada posisi yang sangat baik, stabil. Dan saya ingin memberikan apresiasi kepada menteri terkait, dengan pola yang sudah ada ini perlu dipertahankan dan disempurnakan lagi," ujar Presiden yang langsung disambut dengan riuh tepuk tangan jajarannya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan kabar gembira kepada masyarakat terkait dengan ketetapan harga bahan bakar minyak (BBM). Setelah melakukan perhitungan kembali, harga BBM dan juga gas tidak mengalami kenaikan.
"Dari hitung-hitungan kalkulasi terakhir kemarin kita juga sudah memastikan bahwa pada bulan depan, bulan Juli, tidak ada kenaikan BBM. Karena sebetulnya kalkulasi kita kemarin kelihatannya BBM akan naik, tetapi setelah kita hitung kembali harga BBM bisa tidak kita naikkan," ucapnya.
Lebih lanjut, dalam beberapa hari ke depan, Presiden meminta jajarannya untuk memberikan perhatian penuh pada penanganan arus mudik Lebaran. Pemerintah tentu ingin memberikan pelayanan kepada para pemudik dengan sebaik-baiknya.
"Saya ingin agar penanganan arus mudik ini betul-betul terintegrasi antara Polri, TNI, Menteri Perhubungan, Kementerian PU, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN. Kesampingkan ego sektoral masing-masing," ia menegaskan.
Kemudian, mengakhiri arahannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak luput menyoroti keterlambatan pendistribusian beras sejahtera (Rastra) kepada masyarakat. Dengan tegas ia meminta jajaran terkait untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.
"Karena keterlambatan pembagian Rastra ini berdampak pada hasil indikasi ekonomi yang telah disurvei oleh BPS. Kejadian ini kita harapkan tidak terjadi lagi," tutupnya. (Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden - Bey Machmudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.