Tanah Bumbu -
Mensiasati belum dibayarnya honor guru selama 9 bulan oleh Pemerintah Propinsi Kalsel, pihak SMK Tunas Bangsa tarik sumbangan sukarela kepada orang tua murid.
Bertempat diruang proses belajar mengajar, pihak sekolah SMK Tunas Bangsa Batulicin mengundang para orang tua murid untuk membahas kelanjutan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa siswi yang menimba ilmu di SMK Tunas Bangsa, Kamis (28/09/17).
Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk pencairan honor para tenaga pengajar, namun hingga kini belum ada kejelasan dari Pemerintah Propinsi.
"Agar proses belajar mengajar terus berjalan, terpaksa kami mengundang para orang tua murid untuk memberikan perhatian terhadap para tenaga pengajar yang selama sembilan bulan ini belum mendapatkan honornya," ungkap pengelola sekolah, Drs. Bakhriansyah.
Dikatakan Bakhriansyah, pihaknya terpaksa melibatkan para orang tua murid untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar, yaitu dengan meminta partisifasi mereka melalui sumbangan sukarela.
"Alhamdulillah, pertemuan tadi menghasilkan kesepakatan. Para orang tua murid bersedia menyumbang Rp. 100 ribu perbulan untuk seorang anaknya yang belajar disini. Sedangkan bagi mereka yang anaknya lebih dari satu orang, akan ada dispensasi atau keringanan," tutupnya.
Sementara Kepala Sekolah SMK Tunas Bangsa, Herry menyebutkan, sumbangan sukarela tersebut akan diberlakukan pada bulan Oktober, dan pembayarannya mulai dari tanggal 5 hingga 10 tiap bulannya.
"Jika nanti honor dari Pemerintah Propinsi Kalsel sudah cair, mungkin sumbangan ini akan kami hentikan. Namun jika ada orang tua yang masih ingin menyumbang, kami akan sangat berterima kasih sekali," sebutnya. (M12)
Mensiasati belum dibayarnya honor guru selama 9 bulan oleh Pemerintah Propinsi Kalsel, pihak SMK Tunas Bangsa tarik sumbangan sukarela kepada orang tua murid.
Bertempat diruang proses belajar mengajar, pihak sekolah SMK Tunas Bangsa Batulicin mengundang para orang tua murid untuk membahas kelanjutan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa siswi yang menimba ilmu di SMK Tunas Bangsa, Kamis (28/09/17).
Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk pencairan honor para tenaga pengajar, namun hingga kini belum ada kejelasan dari Pemerintah Propinsi.
"Agar proses belajar mengajar terus berjalan, terpaksa kami mengundang para orang tua murid untuk memberikan perhatian terhadap para tenaga pengajar yang selama sembilan bulan ini belum mendapatkan honornya," ungkap pengelola sekolah, Drs. Bakhriansyah.
Dikatakan Bakhriansyah, pihaknya terpaksa melibatkan para orang tua murid untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar, yaitu dengan meminta partisifasi mereka melalui sumbangan sukarela.
"Alhamdulillah, pertemuan tadi menghasilkan kesepakatan. Para orang tua murid bersedia menyumbang Rp. 100 ribu perbulan untuk seorang anaknya yang belajar disini. Sedangkan bagi mereka yang anaknya lebih dari satu orang, akan ada dispensasi atau keringanan," tutupnya.
Sementara Kepala Sekolah SMK Tunas Bangsa, Herry menyebutkan, sumbangan sukarela tersebut akan diberlakukan pada bulan Oktober, dan pembayarannya mulai dari tanggal 5 hingga 10 tiap bulannya.
"Jika nanti honor dari Pemerintah Propinsi Kalsel sudah cair, mungkin sumbangan ini akan kami hentikan. Namun jika ada orang tua yang masih ingin menyumbang, kami akan sangat berterima kasih sekali," sebutnya. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.