Tanah Bumbu -
Terkait adanya anggota DPRD Tanah Bumbu yang jarang hadir, Badan Kehormatan DPRD bakal memberikan Reward.
Diungkap oleh Ketua BK, H. Basaludin Salem, Senin (11/09/17), Reward bukan hanya diberikan kepada yang paling rajin saja, tapi juga kepada yang paling malas.
"Saat ini kami sedang melakukan evaluasi absensi, yang mana nanti rekapnya akan kami serahkan kemasing-masing anggota hingga mereka akan tahu trafik keaktifan mereka," jelasnya.
Dikatakannya, memang bukan perkara mudah mendekati orang yang temperamen, namun melalui pendekatan dari hati, alhamdulillah mulai ada perubahan, meskipun tak seperti yang diinginkan. Harapan, minimal dia bisa berhadir pada acara Sidang Paripurna, jangan saat ada kunjungan kerja saja yang dituruni," ujarnya.
"Rencana saya akan memberikan Reward bagi mereka yang paling rajin dan yang paling malas. BK memang punya peraturan, namun mari kita sama- sama saling menjaga," pungkasnya.
Sudah menjadi rahasia umum dikalangan lingkup Kantor DPRD Tanah Bumbu, ada 2 anggota dewan yang paling malas turun kantor, yaitu Andi Tanrang dari Fraksi Golkar dan H. Suriyanto dari Fraksi PAN.
"Seingat saya, selama 2,5 tahun, Andi Tanrang hanya 2 kali saja hadir ke Kantor. Ini seingat saya, entah kalau ada hadir tanpa setahu saya," ungkap seorang anggota DPRD dari Partai PPP.
Namun lanjutnya, selama kepengurusan BK yang baru ini Andi Tanrang sudah mulai hadir, meski tak seaktif seperti anggota dewan yang lainnya.
"Dari 35 anggota DPRD Tanbu, Andi Tanrang lah yang paling sering tidak hadir," ungkap staf Bagian Persidangan DPRD Tanbu menegaskan.
"Sebenarnya ini hanyalah masalah kesadaran diri saja. Memang kemaren ada beberapa orang yang jarang hadir, termasuk Andi Tanrang. Beliau ini memang agak susah dan jarang turun. Makanya kami melakukan pendekatan persuasif untuk memberikan pandangan, dan alhamdulillah beliau bisa menerima," ungkap seorang Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Tanbu dari Partai PDIP.
Terkait adanya anggota DPRD Tanah Bumbu yang jarang hadir, Badan Kehormatan DPRD bakal memberikan Reward.
Diungkap oleh Ketua BK, H. Basaludin Salem, Senin (11/09/17), Reward bukan hanya diberikan kepada yang paling rajin saja, tapi juga kepada yang paling malas.
"Saat ini kami sedang melakukan evaluasi absensi, yang mana nanti rekapnya akan kami serahkan kemasing-masing anggota hingga mereka akan tahu trafik keaktifan mereka," jelasnya.
Dikatakannya, memang bukan perkara mudah mendekati orang yang temperamen, namun melalui pendekatan dari hati, alhamdulillah mulai ada perubahan, meskipun tak seperti yang diinginkan. Harapan, minimal dia bisa berhadir pada acara Sidang Paripurna, jangan saat ada kunjungan kerja saja yang dituruni," ujarnya.
"Rencana saya akan memberikan Reward bagi mereka yang paling rajin dan yang paling malas. BK memang punya peraturan, namun mari kita sama- sama saling menjaga," pungkasnya.
Sudah menjadi rahasia umum dikalangan lingkup Kantor DPRD Tanah Bumbu, ada 2 anggota dewan yang paling malas turun kantor, yaitu Andi Tanrang dari Fraksi Golkar dan H. Suriyanto dari Fraksi PAN.
"Seingat saya, selama 2,5 tahun, Andi Tanrang hanya 2 kali saja hadir ke Kantor. Ini seingat saya, entah kalau ada hadir tanpa setahu saya," ungkap seorang anggota DPRD dari Partai PPP.
Namun lanjutnya, selama kepengurusan BK yang baru ini Andi Tanrang sudah mulai hadir, meski tak seaktif seperti anggota dewan yang lainnya.
"Dari 35 anggota DPRD Tanbu, Andi Tanrang lah yang paling sering tidak hadir," ungkap staf Bagian Persidangan DPRD Tanbu menegaskan.
"Sebenarnya ini hanyalah masalah kesadaran diri saja. Memang kemaren ada beberapa orang yang jarang hadir, termasuk Andi Tanrang. Beliau ini memang agak susah dan jarang turun. Makanya kami melakukan pendekatan persuasif untuk memberikan pandangan, dan alhamdulillah beliau bisa menerima," ungkap seorang Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Tanbu dari Partai PDIP.
Sementara Ketua DPRD Tanah Bumbu, H. Supiansyah ZA SE MH saat ditemui mengatakan, pihak DPRD telah melakukan upaya memberikan penilaian melalui BK, tinggal BK sendiri yang menindak-lanjutinya.
"BK sudah kami instruksikan untuk rapat, yang mana jika ada anggota dewan yang tidak turun supaya ada surat kepimpinan. Pimpinan kemudian meneruskan ke Fraksi dan langsung ke Partai Politik nya. Di Tatip itu jelas, enam kali tidak menghadiri Paripurna bisa di PAW. Akan tetapi saat ini banyak anggota dewan yang membuat surat ijin, hingga terlepas. Ini tergantung dari diri mereka, apakah sebagai anggota dewan bertanggung-jawab atau tidak. Mestinya bila sudah beberapa kali dihimbau, paling tidak ada turun untuk melaksanakan tugas," ungkap H. Supinasyah.
Dikatakannya, setiap kali melaksanakan Rapat Paripurna, dia selalu menyiarkan dan menyebut yang mana saja anggota dewan yang tidak hadir, baik yang sakit, ijin dan yang tanpa keterangan.
"Seharusnya melalui siaran ketidak-hadiran ini, BK sudah bisa mengevaluasi dan mencatat tingkat ketidak-hadiran anggota dewan, dan menyampaikannya melalui surat kepimpinan," tutupnya. (M12)
"BK sudah kami instruksikan untuk rapat, yang mana jika ada anggota dewan yang tidak turun supaya ada surat kepimpinan. Pimpinan kemudian meneruskan ke Fraksi dan langsung ke Partai Politik nya. Di Tatip itu jelas, enam kali tidak menghadiri Paripurna bisa di PAW. Akan tetapi saat ini banyak anggota dewan yang membuat surat ijin, hingga terlepas. Ini tergantung dari diri mereka, apakah sebagai anggota dewan bertanggung-jawab atau tidak. Mestinya bila sudah beberapa kali dihimbau, paling tidak ada turun untuk melaksanakan tugas," ungkap H. Supinasyah.
Dikatakannya, setiap kali melaksanakan Rapat Paripurna, dia selalu menyiarkan dan menyebut yang mana saja anggota dewan yang tidak hadir, baik yang sakit, ijin dan yang tanpa keterangan.
"Seharusnya melalui siaran ketidak-hadiran ini, BK sudah bisa mengevaluasi dan mencatat tingkat ketidak-hadiran anggota dewan, dan menyampaikannya melalui surat kepimpinan," tutupnya. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.