Tanah Bumbu -
Tanpa mengenakan alas kaki, serta dengan ikat kepala dan kalung besar lengkap dengan assesorisnya, Pangkalima Mandau (Hasbi) seorang diri menghadang arus lalu lintas dan memagar akses jalan menuju perkantoran Bupati di Gunung Tinggi, Senin (25/09/17).
"Saya sudah mengirim tembusan ke Polres dan instansi terkait mengenai pemagaran ini. Ini adalah hak saya, tanah saya sejak dulu yang saya garap, bukti tanam tumbuhnya pun ada," jelasnya saat ditanya media.
Ini ada permainan, lanjutnya. Masa 4 sertipikat yang diajukan ini semua persambitannya cuma satu nama, dan secara kasat mata juga jelas terlihat kejanggalannya.
"Semua nama disertipikat ini adalah nama anak dari Sech Nazar. Memangnya dia dapat dasar dari mana hingga bisa bikin sertipikat, dan anehnya persambitannya semua atasnama Sech Nazar almarhum, seharusnya kan beda," tambahnya.
Dikatakannya, mengenai permasalahan tanah tersebut, dirinya sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan instansi terkait, sayangnya meski diundang, pemilik sertipikat tak pernah datang.
"Kalau tidak salah, empat kali diundang, pemilik sertipikat tak pernah datang. Jadi sebelum ada penyelesaian, pagar ini tidak saya buka," tandasnya.
Dengan dipagarnya akses jalan menuju Kantor Bupati Tanah bumbu tersebut, secara otomatis banyak pegawai yang ingin turun kerja terpaksa berbalik arah, dan bahkan ada yang sempat terjatuh dan tabrakan.
Untungnya pihak instansi terkait bergerak cepat turun kelapangan dan membujuk Pangkalima Mandau yang mengaku anggota dari Permada tersebut untuk membuka pagar.
Kepala Dinas Perhubungan tanah Bumbu, Eryanto Rais yang datang pertama dan disusul Kepala Satpol PP serta Dinas Perkimtan dengan didampingi staf DLH Tanbu, H. Tinus akhirnya berhasil meyakinkan Pangkalima Mandau bahwa permasalahan ganti rugi tanah miliknya akan diselesaikan Pemda setempat. (M12)
Tanpa mengenakan alas kaki, serta dengan ikat kepala dan kalung besar lengkap dengan assesorisnya, Pangkalima Mandau (Hasbi) seorang diri menghadang arus lalu lintas dan memagar akses jalan menuju perkantoran Bupati di Gunung Tinggi, Senin (25/09/17).
"Saya sudah mengirim tembusan ke Polres dan instansi terkait mengenai pemagaran ini. Ini adalah hak saya, tanah saya sejak dulu yang saya garap, bukti tanam tumbuhnya pun ada," jelasnya saat ditanya media.
Ini ada permainan, lanjutnya. Masa 4 sertipikat yang diajukan ini semua persambitannya cuma satu nama, dan secara kasat mata juga jelas terlihat kejanggalannya.
"Semua nama disertipikat ini adalah nama anak dari Sech Nazar. Memangnya dia dapat dasar dari mana hingga bisa bikin sertipikat, dan anehnya persambitannya semua atasnama Sech Nazar almarhum, seharusnya kan beda," tambahnya.
Dikatakannya, mengenai permasalahan tanah tersebut, dirinya sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan instansi terkait, sayangnya meski diundang, pemilik sertipikat tak pernah datang.
"Kalau tidak salah, empat kali diundang, pemilik sertipikat tak pernah datang. Jadi sebelum ada penyelesaian, pagar ini tidak saya buka," tandasnya.
Dengan dipagarnya akses jalan menuju Kantor Bupati Tanah bumbu tersebut, secara otomatis banyak pegawai yang ingin turun kerja terpaksa berbalik arah, dan bahkan ada yang sempat terjatuh dan tabrakan.
Untungnya pihak instansi terkait bergerak cepat turun kelapangan dan membujuk Pangkalima Mandau yang mengaku anggota dari Permada tersebut untuk membuka pagar.
Kepala Dinas Perhubungan tanah Bumbu, Eryanto Rais yang datang pertama dan disusul Kepala Satpol PP serta Dinas Perkimtan dengan didampingi staf DLH Tanbu, H. Tinus akhirnya berhasil meyakinkan Pangkalima Mandau bahwa permasalahan ganti rugi tanah miliknya akan diselesaikan Pemda setempat. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.