Ketua Bhayangkari Kalsel Tampilkan Sasirangan di Mabes Polri - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Selasa, 03 Oktober 2017

    Ketua Bhayangkari Kalsel Tampilkan Sasirangan di Mabes Polri

    Jakarta -
    Disamping perannya sebagai istri Polisi juga sebagai Bhayangkari yang mandiri, Lewat Bazaar Bhayangkari, istri-istri Polisi dari 33 Polda se Indonesia menampilkan kebolehannya dalam kreatifitas seni dan budaya. Bazaar ini digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 65 ini, bertempat di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

    Di bazaar ini, Bhayangkari Daerah dari 33 Polda se Indonesia menampilkan berbagai macam bentuk kreatifitas seni dan budaya. Di bazaar ini juga dijual produk-produk hasil kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari dari seluruh Polda jajaran Polri. Ada berupa pakaian, olahan makanan, tas-tas dan sepatu, aksesoris dan banyak lagi.

    Bhayangkari Polda Kalimantan Selatan misalnya, memajang produk-produk hasil kreatifitasnya berupa kain khas Sasirangan dengan desain modern, pernak-pernik pernikahan permata khas Kalimantan seperti kalung, gelang, pakaian dengan motif Sasirangan serta kerajinan berupa tas.

    Kreatifitas Bhayangkari Kalsel tidak hanya menampilkan hasil kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari, Ibu Ketua PD Bhayangkari Kalsel Ny. Hj. Ati Rachmat Mulyana juga ikut berperan serta dalam Bazaar Produk Kreatif Bhayangkari Indonesia Serta Pentas Seni dan Kreatifitas Bhayangkari,  Pagelaran Wastra Indonesia, Bhayangkari Got Talent, dengan menampilkan produk baju khas Kalimantan Selatan bermotif Sasirangan.

    Tidak hanya menampilkan hasil kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari, Ibu Ketua PD Bhayangkari Kalsel Ny. Hj. Ati Rachmat Mulyana juga ikut berperan serta dalam Bazaar Produk Kreatif Bhayangkari Indonesia Serta Pentas Seni dan Kreatifitas Bhayangkari, Pagelaran Wastra Indonesia, Bhayangkari Got Talent, dengan menampilkan busana khas Kalimantan Selatan bermotif Sasirangan yakni Baamar Galung Pancar Matahari yang merupakan salah satu dari 4 (empat) Busana Pengantin Suku Banjar.Ke-4 Busana Pengantin Suku Banjar itu yakni Baamar Galung Pancar Matahari, Bagajah Gamuling Baular Lulut, Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan, dan Babaju Kubaya Panjang.

    Baamar Galung Pancar Matahari, yaitu suatu jenis busana pengantin yang berkembang sejak zaman munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam yang ada di Kalimantan Selatan. Amar artinya mahkota kecil yang dipakai pengantin wanita, di Sumatera disebut sunting.Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis busana pengantin klasik yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan Selatan. Pengantin wanita hanya memakai kemben yang disebut udat.Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan, yaitu suatu jenis busana pengantin yang mencerminkan masuknya pengaruh pedagang Gujarat dan China di Kalimantan Selatan. Model ini mirip dengan busana pengantin Betawi dan pengantin Semarang.Babaju Kubaya Panjang, yaitu suatu jenis busana pengantin yang menggunakan kebaya panjang.
    Perlu diketahui Baamar Galung Pancar Matahari adalah salah satu baju pengantin dari suku Banjar. Secara tradisional berwarna kuning. Baju ini terbuat dari bahan beludru (velvet) untuk mencerminkan kemewahan, serta kaya akan aplikasi manik-manik (airguci) dengan berbagai motif.

    Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari dimulai sejak 3 Oktober 2017 hingga 5 September 2017. Acara tersebut dibuka langsung oleh oleh Ketua Umum Bhayangkari Ny. Tri Tito Karnavian, dan dihadiri oleh ibu-ibu Bhayangkari Polda  se Indonesia yang tampil cantik dengan polesan make up pada wajahnya dan seragam Bhayangkari berwarna pink.
    Penulis : Achmad Wardana
    Editor   : Drs. Hamsan
    Publish : Brigadir Yudha Krisyanto

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda