Tanah Bumbu -
Pada acara Syukuran Panen Padi hasil Aplikasi Teknologi Pengendalian Pirit/Asam di Desa Saring Sei Bubu Kecamatan Kusan Hilir, Kepala Dinas Pertanian Tanbu, H. Setia Budi menyebut para petani di Kabupaten Tanah Bumbu sudah mulai menerapkan Metode Tanam Jajar Saring.
"Ini adalah metode baru yang mulai diterapkan oleh petani di Tanbu, terkhusus di Desa Saring Sei Bubu. Dan disini adalah sebagai percontohan, jika ini berhasil maka akan kita terapkan disemua lahan pertanian," jelasnya.
Dilihat dari hasil sekarang, lanjutnya, sudah bisa diprediksi hasilnya sekitar 7,8 ton herhektarnya. Namun untuk lebih memastikan lagi, kita panen dan timbang hasilnya.
"Kita berharap, para petani kedepannya bisa panen hingga 3 kali dalam setahun, karena dilihat dari segi lahan, sarana dan fasilitas bantuan dari Pemkab Tanbu, hal ini sangat bisa terjadi," tukasnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Rukun Tani Desa Saring Sei Bubu, Johani menyebut, jenis padi yang dijadikan percontohan adalah varietas Inpari 30. Kenapa jadi menggunakan metode Jajar Saring, ini tujuannya adalah untuk memangkas birokrasi tanaman, memangkas waktu, menghemat biaya dan memaksimalkan hasil panen.
Selain dihadiri Kadis Pertanian Tanah Bumbu, acara tersebut juga dihadiri Direktur PT. Tritama Wirakarsa, BPTP Propinsi Kalsel, Kepala BPP Kecamatan Kusan Hilir, Dinas TPH Propinsi Kalsel, Kepala Dinas PMD Tanbu, Kadis Ketahanan Pangan Tanbu, Camat dan unsur Muspika Kusan Hilir, para tenaga Penyuluh. (M12)
Pada acara Syukuran Panen Padi hasil Aplikasi Teknologi Pengendalian Pirit/Asam di Desa Saring Sei Bubu Kecamatan Kusan Hilir, Kepala Dinas Pertanian Tanbu, H. Setia Budi menyebut para petani di Kabupaten Tanah Bumbu sudah mulai menerapkan Metode Tanam Jajar Saring.
"Ini adalah metode baru yang mulai diterapkan oleh petani di Tanbu, terkhusus di Desa Saring Sei Bubu. Dan disini adalah sebagai percontohan, jika ini berhasil maka akan kita terapkan disemua lahan pertanian," jelasnya.
Dilihat dari hasil sekarang, lanjutnya, sudah bisa diprediksi hasilnya sekitar 7,8 ton herhektarnya. Namun untuk lebih memastikan lagi, kita panen dan timbang hasilnya.
"Kita berharap, para petani kedepannya bisa panen hingga 3 kali dalam setahun, karena dilihat dari segi lahan, sarana dan fasilitas bantuan dari Pemkab Tanbu, hal ini sangat bisa terjadi," tukasnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Rukun Tani Desa Saring Sei Bubu, Johani menyebut, jenis padi yang dijadikan percontohan adalah varietas Inpari 30. Kenapa jadi menggunakan metode Jajar Saring, ini tujuannya adalah untuk memangkas birokrasi tanaman, memangkas waktu, menghemat biaya dan memaksimalkan hasil panen.
Selain dihadiri Kadis Pertanian Tanah Bumbu, acara tersebut juga dihadiri Direktur PT. Tritama Wirakarsa, BPTP Propinsi Kalsel, Kepala BPP Kecamatan Kusan Hilir, Dinas TPH Propinsi Kalsel, Kepala Dinas PMD Tanbu, Kadis Ketahanan Pangan Tanbu, Camat dan unsur Muspika Kusan Hilir, para tenaga Penyuluh. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.