Tanah Bumbu -
Untuk Tahun 2018 ini, sebanyak 11 Sekolah Calon Adiwiyata di Tanah Bumbu diusulkan Pemkab Tanbu berstatus Adiwiyata Tingkat Provinsi dan Nasional.
Demikian diungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu, Ir. H. Erno Rudi Handoko melalui Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Siti Fatimah, SP, MM, Senin (19/3/18) di Gunung Tinggi, Batulicin.
"Tahun 2018 Tanah Bumbu mengusulkan sebanyak 11 Sekolah Calon Adiwiyata, dengan rincian 8 Sekolah Calon Adiwiyata Tingkat Provinsi, 1 Sekolah Calon Adiwiyata Nasional, dan 2 Sekolah Mandiri Adiwiyata," sebutnya.
Adapun sebelas sekolah yang diusulkan tersebut adalah SMAN 1 Kusan Hilir, SMKN 2 Simpang Empat, SMPN 3 Kusan Hilir, SMPN 2 Simpang Empat, SMPN 2 Batulicin, SMPN 2 Satui, SDN 1 Manunggal Kecamatan Karang Bintang dan SMAN 1 Satui untuk calon sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan untuk calon sekolah Adiwiyata tingkat Nasional adalah SMAN 1 Angsana dan calon sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional yaitu SMAN 1 Simpang Empat dan SMPN 1 Angsana.
Sebelumnya, ujar Siti Fatimah, pihaknya telah melaksanakan penilaian terhadap 11 sekolah dimaksud. Penilaiannya berdasarkan 4 komponen, 8 standar, dan 33 indikator adiwiyata yang sudah dipenuhi masing-masing sekolah melalui kegiatan presentasi aplikasi adiwiyata.
"Sekolah yang dinilai sudah memenuhi standart penilaian, sehingga diusulkan menjadi calon sekolah adiwiyata tingkat Provinsi, Nasional, maupun tingkat Mandiri Nasional," tambahnya.
Ia berharap, sekolah yang diusulkan tersebut mampu bersaing dan mempertahankan nilainya saat mempresentasi aplikasi adiwiyata tingkat provinsi yang diperkirakan bulan April sampai Mei 2018. Sedangkan tingkat Nasional/Mandiri sekitar Juli 2018.
Menurut Fatimah, untuk menjadi sekolah adiwiyata tidak mudah, selain komitmen Kepala Sekolah, kerjasama dan inovasi sekolah juga dilihat dari perubahan perilaku warga sekolah dalam memenuhi upaya pelestarian lingkungan hidup, pencegahan kerusakan lingkungan dan pencegahan pencemaran minimal di lini sekolah dan sekitarnya.
Kemudian, memenuhi administrasi adiwiyata berupa dokumen yang termuat dalam aplikasi adiwiyata, penerapan perilaku ramah lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah, penanaman pohon/tanaman penghijauan, mengidentifikasi masalah lingkungan di sekitarnya serta mencarikan solusinya dengan memecahkan isu sampah, energy, keanekaragaman hayati, air dan makanan.
Untuk diketahui, Sekolah Adiwiyata adalah sekolah berbasis lingkungan yang menerapkan lingkungan bersih dan sehat serta adanya kesadaran menjaga lingkungan yang hijau dan asri.
Sekokah Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam upaya mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup. Melalui program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. (Rel)
"Tahun 2018 Tanah Bumbu mengusulkan sebanyak 11 Sekolah Calon Adiwiyata, dengan rincian 8 Sekolah Calon Adiwiyata Tingkat Provinsi, 1 Sekolah Calon Adiwiyata Nasional, dan 2 Sekolah Mandiri Adiwiyata," sebutnya.
Adapun sebelas sekolah yang diusulkan tersebut adalah SMAN 1 Kusan Hilir, SMKN 2 Simpang Empat, SMPN 3 Kusan Hilir, SMPN 2 Simpang Empat, SMPN 2 Batulicin, SMPN 2 Satui, SDN 1 Manunggal Kecamatan Karang Bintang dan SMAN 1 Satui untuk calon sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan untuk calon sekolah Adiwiyata tingkat Nasional adalah SMAN 1 Angsana dan calon sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional yaitu SMAN 1 Simpang Empat dan SMPN 1 Angsana.
Sebelumnya, ujar Siti Fatimah, pihaknya telah melaksanakan penilaian terhadap 11 sekolah dimaksud. Penilaiannya berdasarkan 4 komponen, 8 standar, dan 33 indikator adiwiyata yang sudah dipenuhi masing-masing sekolah melalui kegiatan presentasi aplikasi adiwiyata.
"Sekolah yang dinilai sudah memenuhi standart penilaian, sehingga diusulkan menjadi calon sekolah adiwiyata tingkat Provinsi, Nasional, maupun tingkat Mandiri Nasional," tambahnya.
Ia berharap, sekolah yang diusulkan tersebut mampu bersaing dan mempertahankan nilainya saat mempresentasi aplikasi adiwiyata tingkat provinsi yang diperkirakan bulan April sampai Mei 2018. Sedangkan tingkat Nasional/Mandiri sekitar Juli 2018.
Menurut Fatimah, untuk menjadi sekolah adiwiyata tidak mudah, selain komitmen Kepala Sekolah, kerjasama dan inovasi sekolah juga dilihat dari perubahan perilaku warga sekolah dalam memenuhi upaya pelestarian lingkungan hidup, pencegahan kerusakan lingkungan dan pencegahan pencemaran minimal di lini sekolah dan sekitarnya.
Kemudian, memenuhi administrasi adiwiyata berupa dokumen yang termuat dalam aplikasi adiwiyata, penerapan perilaku ramah lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah, penanaman pohon/tanaman penghijauan, mengidentifikasi masalah lingkungan di sekitarnya serta mencarikan solusinya dengan memecahkan isu sampah, energy, keanekaragaman hayati, air dan makanan.
Untuk diketahui, Sekolah Adiwiyata adalah sekolah berbasis lingkungan yang menerapkan lingkungan bersih dan sehat serta adanya kesadaran menjaga lingkungan yang hijau dan asri.
Sekokah Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam upaya mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup. Melalui program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.