Tanah Bumbu -
Setelah diawali dengan Pembukaan Ekspo Pembangunan sekaligus Peringatan HUT Tanbu XV pada Tanggal 8 April 2018, kegiatan Puncak perayaan Mappanretasi 2018 akhirnya ditutup hari ini, Minggu (29/04/18).
Mappanretasi adalah sebuah kegiatan Budaya maritim masyakarat suku Bugis Pagatan yang setiap tahun digelar dan menjadi agenda nasional, diawali sebelumnya dengan perayaan HUT Tanbu atau kegiatan pembukaan ekspo pembangunan.
Mappanretasi adalah sebuah kegiatan Budaya maritim masyakarat suku Bugis Pagatan yang setiap tahun digelar dan menjadi agenda nasional, diawali sebelumnya dengan perayaan HUT Tanbu atau kegiatan pembukaan ekspo pembangunan.
Pada perayaan Tahun 2018 ini pelaksanaan kegiatan budaya maritim sedikit berbeda pada tahun sebelumnya, karena hal yang bertentangan dengan hukum islam ditiadakan, dengan maksud agar tidak menimbulkan fitnah.
Prosesi yang berlangsung dalam kapal dimulai dengan sambutan tokoh adat, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan para nelayan.
Pada acara itu dilakukan bunyi letusan senjata di tengah laut sebagai tanda berakhirnya acara syukuran dan doa selamat, kemudian dilanjutkan dengan makan di atas laut.
"Letusan senjata ini mengingatkan pada jaman dahulu, dimana para pendahulu juga menggunakan cara seperti itu. Mereka melakukan prosesi ke laut, setelah selesai doa selamat, tembakan diletuskan, sehingga masyarakat nelayan yang ada di darat akan mendengar dan mereka langsung menghidangkan makanan kepada keluarga nya yang datang," jelas Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming dalam sambutannya.
Dia menambahkan, pada tradisi tahun dulu masyarakat disini kerap memberi makan tamu dari manapun disaat puncak pesta laut ini.
"Namun jaman telah berubah, justru seiring pertumbuhan penduduk dan kemajuan tekhnologi, pesta ini menjadi tambahan ekonomi masyarakat dengan menyewakan rumahnya bagi wisatawan dari luar," tutupnya.
Selain dihadiri para Kepala SKPD dan unsur Muspida Tanbu serta tetuha adat, acara yang digelar di Pantai Pagatan Kusan Hilir tersebut juga dihadiri Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor. (Rel)
"Letusan senjata ini mengingatkan pada jaman dahulu, dimana para pendahulu juga menggunakan cara seperti itu. Mereka melakukan prosesi ke laut, setelah selesai doa selamat, tembakan diletuskan, sehingga masyarakat nelayan yang ada di darat akan mendengar dan mereka langsung menghidangkan makanan kepada keluarga nya yang datang," jelas Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming dalam sambutannya.
Dia menambahkan, pada tradisi tahun dulu masyarakat disini kerap memberi makan tamu dari manapun disaat puncak pesta laut ini.
"Namun jaman telah berubah, justru seiring pertumbuhan penduduk dan kemajuan tekhnologi, pesta ini menjadi tambahan ekonomi masyarakat dengan menyewakan rumahnya bagi wisatawan dari luar," tutupnya.
Selain dihadiri para Kepala SKPD dan unsur Muspida Tanbu serta tetuha adat, acara yang digelar di Pantai Pagatan Kusan Hilir tersebut juga dihadiri Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.