Dayak Bangkalaan Gelar Aruh Bawanang - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Sabtu, 28 Juli 2018

    Dayak Bangkalaan Gelar Aruh Bawanang

    Kotabaru -
    Sudah menjadi tradisi masyarakat Dayak Kaharingan, khususnya yang berada di Kecamatan Kelumpang Hulu Kotabaru, jika habis musim panen selalu menggelar acara Aruh Bawanang atau Putung Tahun, Sabtu (28/07/18).

    Acara yang dihadiri Muspida Kotabaru, Muspika Kelumpang Hulu, Kesbangpol Kotabaru, Ketua Umum Majelis Kerukunan Umat Kaharingan dan Tokoh Adat tersebut juga dihadiri Ketua LSM Rakyat Peduli Borneo.

    Selaku Camat Kelumpang Hulu, Zainal Abidin dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak-hadiran Bupati Kotabaru yang tidak dapat berhadir pada acara penutupan Bawanang besok, karena ada kegiatan pertemuan dengan Bapak Presiden di Sulawesi.

    "Insha Allah Bapak Bupati akan tetap berkunjung ke desa ini begitu sudah ada di Kabupaten Kotabaru," ucapnya.

    Sementara Ketua Umum Majelis Kerukunan Umat Kaharingan, Kirman mengatakan, kepercayaaan kita Kaharingan sudah di legalkan sejak 13 Desember 2017 oleh Pemerintah Pusat, sehingga masalah administrasi kependudukan di Disdukcapil dan perkawinan diberlakukan sama seperti umat beragama lainya.

    "Hukum adat kita harus sejalan dengan hukum Pemerintah dan Kaharingan, tidak bertentangan dengan agama dan suku lain, tetapi Kaharingan sejalan dengan Pancasila, UUD dan NKRI," sebutnya.

    Apa yang disampaikan Kirman, juga ditegaskan oleh Adi Sutomo selaku Kepala Dinas Kesbangpol Kotabaru. "Selama 2 tahun kami memperjuangkan umat Kaharingan di Kementrian supaya resmi menjadi warga Indonesia dan mendapatkan KK, KTP juga Akta Kelahiran, dan saat ini alhamdulillah sudah dikabulkan dan legal," terangnya.

    Dalam kesempatan itu pula, warga setempat mengeluhkan akses jalan yang rusak, hingga menyulitkan warga untuk memasarkan hasil kebun dan pertanian serta mobil pedagang keliling.

    "Disini ada Sekolah Dasar Swasta, tapi guru sekolahnya yang tinggal di Magalau dengan kondisi jalan yang sekarang juga menghambat kegiatan sekolah. Meskipun ada Poskesdes, kalau ada warga yang sakit tapi saat kami bisa menghubungi Puskesmas Cantung, mereka akan datang tapi kami harus membayar 2 juta rupiah untuk biaya persalinan, dengan alasan kondisi jalan yang rusak berat," ungkap warga.

    Tokoh Pemuda Dusun Lipon, Amirdi berharap dengan adanya kunjungan langsung Pak Bupati Kotabaru Sayid Jafar Alaydrus ke Dusun Lipon nanti bisa memberikan perhatian dan bantuan langsung.

    "Mudah-mudahan dapat menggugah hati beliau untuk membantu kami yang sangat mengharapkan perbaikan akses jalan sepanjang 8 kilometer, itu saja," pintanya. (Han)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda