Tanah Bumbu -
Sejak jajaran Satpol PP dan Damkar Tanbu gencar memerangi praktek prostitusi, warga lokalisasi yang semula berprofesi sebagai wanita penghibur, mucikari dan penyedia sarana penunjang prostitusi mulai beralih profesi sebagai petani.
Hal ini terlihat saat jajaran Satpol PP dan Damkar Tanbu melakukan monitoring dilokalisasi, Kamis (20/09/18), yang mana disekitar rumah yang biasa digunakan tempat praktek prostitusi mereka manfaatkan sebagian tanahnya untuk pembudidayaan Lombok dan Terong, maupun perkebunan Sawit.
Berdasarkan pengakuan Senen seorang Ketua RT 07 di Kapis Baru Batu Ampar Kecamatan Simpang Empat. Setelah ditertibkannya kawasan ini, otomatis warganya telah kehilangan beberapa pekerjaan dampak dari ditutupnya lokalisasi.
"Untuk menyambung hidup, akhirnya kami mencoba memanfaatkan lahan yang ada, dan hasilnya akan kami jual meskipun tak seberapa," ungkap Senen.
Beralihnya aktivitas itu juga diungkap oleh Sugito. Sebelumnya dia mengandalkan pendapatan sebagai jasa keamanan di lokalisasi tersebut, namun kini dia mulai mengalihkan ke pertanian Jagung.
"Dengan aktivitas baru ini, kami mengharapkan kepada dinas terkait agar kiranya memberikan bantuan berupa pupuk atau pakan, sehingga usaha dilokasi ini terus dikembangkan," pintanya.
"Jumlah rumah di sini ada 20 rumah, sebagian ada yang dibongkar dan ada juga yang menjualnya dengan harga murah," ucap Ahrani, Ketua RT 04 dilokalisasi Kapis Lama.
Kepala Satpol PP Damkar Tanbu melalui Kabid Peraturan Perundang undangan Zaelani SH mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi atas usaha baru yang akan di geluti para penghuni Kapis Baru ini.
Meskipun beberapa warga disitu mengalihkan sumber pendapatannya ke perkebunan, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengawasan diwilayah ini, sehingga praktek prostitusi itu tak terulang kembali.
"Kami tegaskan jangan coba coba membuka usaha praktek terlarang lagi, apalagi main secara kucing kucingan. Kami akan terus mengawasi dan memantau tanpa batas," tandasnya. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.