Pada acara Bakti Sosial Donor Darah yang digagas oleh PT. Arutmin Indonesia Batulicin, Sekdakab Tanbu H. Rooswandi Salem, M. Sos. MM menyebut, selama ini tata kelola pemanfaatan transfusi darah belum optimal.
"Sejak saya menjabat sebagai Ketua PMI, ada beberapa hal yang kita temukan dan memang mesti kita benahi terkait permasalahan donor darah di Kabupaten Tanah Bumbu ini," sebut Sekda.
Ditambahkannya, saya melihat ini, permasalahan yang sudah bertahun- tahun berjalan, yaitu tata kelola dalam pemanfaatan transfusi darah yang belum optimal.
"Selain ini, juga infrastruktur sarana dan prasarana penunjang dalam rangka proses donor darah ini, kita juga belum memiliki yang optimal. Saat ini PMI bekerja sebagai organisasi yang membantu Pemerintah dalam rangka membantu proses tata kelola donor darah, perlu memiliki sarana penunjang yang efektif, diantaranya Unit Transfusi Darah (UTD)," ungkap Sekda.
Dikatakan Sekda, sementara ini alat yang tersedia hanya berkapasitas 200 kantong darah. Artinya, kalau kita terlalu sering menggelar aksi donor darah, juga tidak bermanfaat, karena terkendala batasan limit kuantitas.
"Jadi, karena kapasitas penyimpanan kita yang tak bisa melampaui lebih dari 200 kantong, hingga kadang Rumah Sakit kekurangan darah. Namun ini bukan berarti darahnya yang tidak ada, tapi darah segar lah yang dibutuhkan oleh si pasien," tutupnya.
Aksi Donor Darah dalam rangka Hari Kesehatan Nasional dan HUT PT. Arutmin Indonesia ke 37 serta HUT KORPRI ke 47 tersebut dihadiri jajaran Pimpinan PT. Arutmin Indonesia Batulicin dan para Pimpinan SKPD dilingkup Pemkab Tanbu. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.