Kotabaru -
Dihadiri Ketua Panwaslu Kotabaru M. Erfan, S.Sos, Anggota Komisioner Bawaslu dan KPUD Kotabaru, Kepala Kesbangpol Kotabaru Adi Sutomo, Intel Polres Kotabaru Brigadir Kity Tokan, serta Ormas, Yayasan, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para Mahasiswa, Bawaslu Kotabaru menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisifatif dengan Kelompok Strategis, Jum'at (22/03/19).
Dalam kesempatan itu, Ketua Panwaslu Kotabaru M. Erfan S.Sos menyampaikan, pelaksanaan Pemilu 2019 tinggal 26 hari lagi, hampir semua elemen terlibat dalam pesta demokrasi tersebut, baik yang terlibat langsung maupun kelompok, organisasi, instansi lain yang tidak terlibat langsung juga ada andil dalam kesuksesan Pemilu 2019 ini.
"Peran masyarakat sangat berpengaruh dalam hal pengawasan pelaksanaan dan pengawalan kelancaran pemilu. Semua pihak berhak melaporkan segala pelanggaran ataupun hal lainnya yang terjadi di masyarakat," sebut Erfan.
Dikatakannya, kampanye umum akan dilaksanakan selama 21 hari, mulai 24 Maret s.d 13 April 2019, baik dalam bentuk orasi, kampanye terbuka, iklan di media elektronik maupun cetak. Jadi diharapkan semuanya mengawasi pelaksanaannya, baik yang dilakukan Timses Capres -Cawapres, Relawan, Partai maupun Caleg.
Selain itu, yang paling rawan terjadinya pelanggaran pemilu dan kerawanan lainnya yaitu pada tahapan masa tenang pada 14, 15,16 April 2019. Pada tahapan ini dikhawatirkan akan ada black caimpaign, serangan fajar, intimidasi terhadap penyelenggara, dan pelanggaran atau kerawanan lainnya.
"Bawaslu meminta peran para hadirin untuk membantu mengawasi dan jangan takut untuk melaporkan kepada bawaslu jika terjadi hal-hal tersebut, para pelapor nantinya akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya," tutupnya.
Sedangkan Kaban Kesbangpol Kotabaru Adi Sutomo menyampaikan, Pemilu ini bukan hanya tanggung jawab Bawaslu, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Pemilu pada saat ini ucapnya, banyak dihadapkan dengan masalah, diantaranya Daftar Pemilih Tetap, Sistem Pemilu, Keberpihakan ASN, pelanggaran kampanye, waktu dalam pencoblosan yang sangat singkat, intimidasi pihak tertentu, black campaign, budaya money politik.
"Kami memohon kepada seluruh elemen masyarakat berperan aktif membantu Bawaslu dalam hal pengawasan kerawanan-kerawanan yang terjadi di wilayah," imbuhnya.
Sementara BEM (Badan Ekskutif Muda) pada acara yang digelar dilantai V Grand Surya Hotel tersebut mengedukasi dan mengajak para Mahasiswa, untuk berperan dalam pengawasan pelaksanaan pencoblosan. (ebet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.