Kotabaru -
Dengan banyaknya permasalahan tata ruang di Kabupaten Kotabaru, Pemkab Kotabaru berencana akan merevisi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kotabaru.
"Dari 198 Desa yang ada di Pulau Laut, 150 desanya Masuk Kawasan Hutan. Jadi kalau hal ini tidak kita tuntaskan, akan menjadi krusial nanti. Karena desa yang diluar kawasan hutan ada Program Sertipikat Gratis dari Presiden, hingga sangat disayangkan jika tak bisa mendapatkannya," ungkap Sekdakab Kotabaru Drs. Said Akhmad, MM, Rabu (17/07/19), pada acara Ekspose Laporan Pendahuluan Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kotabaru.
Kedua, lanjutnya, terjadi Tukar Guling Kawasan, yaitu Kawasan Area Penggunaan Lain yang ditukar guling oleh Kementrian serta perubahan status Gunung Sebatung menjadi Taman Hutan Raya.
"Jadi ini PR kita bersama. Nanti kita juga akan minta masukan kepada yang lain untuk membenahi bagaimana supaya ada kepastian hukum bagi masyarakat," ungkapnya.
Dikatakan Said Akhmad, dengan adanya rencana strategis ini, bertujuan untuk menyempurnakan hal-hal yang terkait dengan ketentuan baru dan aturan-aturan yang berkaitan dengan RTRW, menyempurnakan ketentuan pemanfaatan program yang terindikasi program RTRW, mengkaji kawasan-kawasan yang memiliki pengaruh ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, dan potensi sumber daya alam untuk ditetapkan sebagai kawasan strategis, menyempurnakan rencana pola ruang dengan ketentuan umum dan peraturan zonasinya, menyempurnakan rencana struktur ruang wilayah, serta perumusan tujuan, dan kebijakan.
Hadir pada acara yang digelar di Hotel Kartika tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang H. M. Maulidiansyah, AP, M. Si, Staf Ahli Bupati Adi Sutomo, perwakilan PUPR Propinsi Kalsel M. Nuh, serta tamu undangan. (Dody)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.