Tanah Bumbu -
Sebagai solusi, kita duduk bersama untuk menemukan cara menuntaskan permasalahan air bersih. Kita harus menumbuhkan budaya masyarakat untuk memelihara sarana dan prasarana air bersih yang sudah dibangun.
Demikian dikatakan Bupati saat membuka Sosialisasi Pamsimas III di Aula Bappeda, Selasa (15/10/19), terkait adanya beberapa desa yang mengusulkan prioritas air bersih dibanding infrastruktur lainnya.
Perhatian Bupati terhadap Pamsimas itu yakni terkait anggaran. Sejatinya anggaran itu dapat diusulkan melalui anggaran Kabupaten, Propinsi, Pusat maupun CSR.
"Pada musim kemarau jika terjadi kekeringan disuatu desa, maka instansi terkait harus berupaya bagaimana menemukan solusi untuk membantu masyarakat. Diharapkan tidak ada lagi permasalahan terkait air bersih, dan jangan sampai kita sudah membangun infrastruktur jalan dan lainnya tapi ketersediaan air kurang diperhatikan," ujar Bupati.
Dia menambahkan, pengembangan sebuah infrastruktur jalan harus dilandasi dengan sinkronisasi kebutuhan masyarakat dan perencanaan secara baik. Sebab perencanaan yang salah akan bertalian dengan pengembangan sarana air bersih.
"Disaat ada hibah sarana air bersih dari Pemerintah Pusat sementara jalan sudah diaspal. Namun saat pengerjaan otomotis pasti ada aspal yang di bongkar, kalau dihitung anggaran, permeternya begitu banyak kita mengalami kerugian akibat dari perencanaan yang salah dan tak adanya sinkronisasi," kata Bupati.
Sebelumnya, Komite Perencana H. Burhansyah turut menyampaikan, Air Bersih adalah masalah utama untuk kelangsungan bagi kehidupan masyarakat.
"Tidak semua desa tidak terakses Air Bersih, Fasilitas Pamsimas dimana- mana sudah ada namun masih banyak yang tidak berfungsi secara maksimal seperti masalah sumber air yang kering saat kemarau," tandasnya.
Dia mengajak, komitmen bersama dalam keberlangsungan program Pamsimas. Namun secara langsung prioritas kebutuhan pokok air bersih jangan sampai diabaikan.
"Harus ada pemeliharaan terhadap fasilitas Air Bersih. Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih harus dimulai dari masyarakat, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat harus lebih dimaksimalkan melalui peranan Kepala Desa. Kegiatan ini harus dijadikan ajang untuk berkomitmen dalam keberlangsungan sarana dan prasarana air bersih, pembangunan yang
tidak tepat lokasinya juga menyebabkan ketidak maksimalnya pelaksanaan program ini," imbuhnya.
Dikesempatan itu, Kepala Bappeda Tanbu melalui Sekretaris Bappeda Akhmad Subari SP mengungkapkan, ditahun 2020 16 Desa di Kabupaten Tanah Bumbu bakal mendapatkan Hibah Khusus Pamsimas (HKP) yang bersumber dari dana APBN.
Dengan rincian 5 Desa yang bakal mendapat Hibah Insentif Desa (HID), 5 Desa Hibah Khusus Pamsimas (HKP) APBD dan 6 Desa HKP APBN. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.