Tanah Bumbu -
Meski sudah pernah ditinjau oleh Anggota DPRD Tanah Bumbu, dan diperiksa oleh beberapa dinas terkait, namun belum ada tindak lanjut dan penanganan rumah nelayan yang terancam abrasi.
Hal ini diungkap oleh Kepala Desa Sei Dua Laut Kecamatan Sei Loban, Muhammad Ayyub diacara kegiatan Reses Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel, M. Syaripuddin, SE (Bang Dhin), Kamis (14/11/19).
"Kurang lebih sebanyak 50 rumah warga bakal terancam hancur, kalau terus menerus terjadi abrasi tanpa penanganan dari pihak Pemerintah Daerah," sebut Ayyub.
Selain itu tambahnya, sarana jalan penghubung antara Desa Sei Dua Laut dengan Desa Sumber Sari juga terancam. Jika jalan penghubung ini hancur oleh abrasi, maka akan memerlukan anggaran dan dana yang cukup besar untuk membuat jalan baru.
"Perlu diketahui, tanah tanah milik warga telah dijadikan kebun, dan dikelola. Jadi jika ingin membuat jalan baru pengganti jalan lama yang hancur karena longsor abrasi, maka perlu dana yang luar biasa besar," jelas Ayyub.
Sama halnya dengan jaringan listrik, lanjutnya, juga akan terputus oleh adanya abrasi yang melanda secara terus menerus.
Dikatakan Ayyub, selain rumah warga, jalan penghubung dan jaringan listrik yang terancam oleh abrasi, keberadaan bangunan pos pantau terumbu karang milik Dinas Perikanan juga terancam.
"Dari semua yang saya sampaikan ini, yang sangat dibutuhkan oleh warga nelayan adalah bronjong sungai. Keinginan ini sudah lama disuarakan disetiap Musrenbang Desa dan Kecamatan sejak Bupati Zairullah Azhar menjabat, namun hingga kini tak ada realisasinya," tutupnya.
Pada kegiatan reses yang dilaksanakan di Balai Adat Desa Kertabuana Sei loban tersebut, selain dihadiri Camat dan para Kepala Desa serta Tokoh Adat, turut pula hadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Tanah Bumbu, Saipul Rahman SR. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.