Banjarmasin -
Dalam upaya meningkatkan SDM di Kalimantan Selatan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh Pemerintah dan stakeholder terkait, antara lain Pendidikan Rendah, Mismatch, Pengangguran dan Tenaga Kerja Muda.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel, M. Syaripuddin, SE (Bang Dhin) saat menjadi Narasumber pada acara Dialog Ketenagakerjaan yang digagas oleh Dewan Ekskutif UIN Antasari Banjarmasin, Senin (16/12/19).
"Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan telah melakukan berbagai program dan kegiatan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi," sebut Bang Dhin.
Seperti Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas lanjutnya, yang berupaya untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan kerja dan produktifitas, yang mana output nya adalah menjadikan lembaga pelatihan kerja yang terakreditasi.
Juga program pengembangan dan peningkatan daya saing dan produktifitas. Output nya akan menghasilkan penghargaan kinerja perusahaan dan penghargaan sidakarya serta pramakarya.
Ditambahkan Bang Dhin, melalui pengembangan dan peningkatan penyelenggaraan program program pemagangan dalam negeri yang berbasis kompetensi, maka output nya adalah menghasilkan pencari kerja yang kompeten dan terbentuknya jejaring pemagangan.
"Selain itu, kita perlu melakukan seleksi tenaga kerja untuk mengikuti Asean Skill Competition (ASC), yang mana output nya akan ada perwakilan Kalsel dalam ASC nantinya. Intinya, untuk mengatasi masalah pengangguran dan ketenagakerjaan ini, perlu perhatian semua pihak," pungkas Bang Dhin.
Dengan tema "Optimalisasi Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Kalimantan Selatan", acara dialog yang digelar di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari tersebut diikuti para mahasiswa UIN Antasari.
Turut hadir selaku Narasumber, Kepala Disnakertran Kalsel Ir. Sugian Noorbah, MP, Ketua FSMPI Kalsel Yoeyoen Indharto, dan Ketua DPP APINDO Kalsel Supriadi. (4ND123)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.