Kotabaru -
Klenteng An Hwa Tian, klenteng yang sudah berumur 125 tahun di Kecamatan Pulau Laut Utara merayakan Cap Go Meh, Sabtu (08/02/20) malam.
Cap Go Meh atau lebih di kenal dengan Cap = 10, Go = 5, Meh = Malam, artinya adalah melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi umat Cina Tionghoa, secara harfiah berarti hari ke lima belas dari bulan pertama bulan Cina.
Ketua Klenteng An Hwa Tian, Gunadi Utomo menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan Cap Go Meh, ialah sebagai wujud ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang telah diberikan. Cap Go Meh juga memiliki makna lain, yaitu Hari Kasih Sayang.
Lebih lanjut diutarakannya, rangkaiannya berhubungan langsung dengan perayaan Tahun Baru Imlek yang baru saja diperingati beberapa hari lalu.
"Rangkaian peringatan ini juga bertepatan dengan Tahun Tikus Logam, yang menurut kepercayaan kami sebagai binatang pekerja keras," jelasnya.
Dikatakan Gunadi, Indonesia merupakan negara yang memiliki toleransi beragama tinggi dan kuat, memiliki berbagai macam Agama dan Kepercayaan, begitu juga Kabupaten Kotabaru dengan beragam suku dan agamanya.
"Digelarnya kegiatan ini, kami warga Cina Tiong Hoa menjunjung tinggi akan azas Pancasila, agar dapat hidup penuh damai dan rukun. Kerukunan umat beragama menjadi pemersatu bangsa dalam meningkatkan nilai-nilai persatuan Indonesia ke dalam kehidupan yang penuh cinta damai. Barongsai dan liong merupakan simbol kekuatan atau keperkasaan untuk menyingkirkan kekuatan negatif," tambahnya.
Selain itu sambungnya, pemberian angpao ke barongsai ini sudah menjadi tradisi ratusan tahun, dan mereka percaya dengan memberikan dana tersebut rezekinya akan melimpah.
Perayaan Cap Go Meh ini dihadiri dan diramaikan kurang lebih 100 Kepala Keluarga dari umat Cina Tionghoa serta warga Kotabaru, dengan melibatkan jajaran Polres Kotabaru selaku pengamanan. (Oge)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.