Kotabaru -
Angka pasien positif Virus Corona Covid-19 bertambah di Kotabaru sejak kemarin, Jumat (05/06/20) tak sedikit membuat resah warga Bumi Saijaan.
Peningkatan angka pasien positif Covid-19 ini diumumkan langsung oleh Danlanal Kotabaru, Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto S.ST yang juga wakil Tim Gugus Tugas penanganan percepatan Covid-19 Kabupaten Kotabaru.
Memasuki Minggu kedua setelah Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah, terpantau ramai pembeli yang akan berbelanja di pasar Desa Langkang Baru, dan menjadi tugas pokok Tim Gugus Covid-19 Posko Desa mengantisipasi penyebarannya.
Salah satu antisipasi yang dilakukan, adalah memberikan masker langsung pada pembeli juga pedagang.
Juga disediakan tempat cuci tangan, guna mencuci tangan sebelum memasuki area pasar.
Kades Langkang Baru, Sugianor mengambil sikap tegas mengenai peningkatan pasien Covid-19 yang terjadi di Kotabaru. Dirinya memberlakukan kewajiban bagi pembeli dan pedagang menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
"Seperti yang sama sama kita ketahui, telah terjadi peningkatan yang cukup tinggi akibat wabah pandemi Covid-19. Jangan sampai kita lengah dan merasuki warga Desa Langkang Baru," tegasnya saat dijumpai pada kegiatan berbagi masker.
Diketahui sehari sebelumnya, Kamis (04/06/20) konfirmasi positif Corona di Kotabaru sebanyak 9 orang dengan rincian 8 orang dalam perawatan dan 1 orang sembuh.
Sedangkan hari Jumat kemarin, angka konfirmasi positif naik signifikan menjadi 22 orang dengan rincian ; 20 Dalam Perawatan dan 2 orang lainnya dinyatakan sembuh, dengan demikian konfirmasi positif di Kotabaru naik lebih 100 persen.
Seorang warga Desa Langkang Baru, Isyam mengungkapkan dirinya merasa enggan untuk keluar rumah, kecuali terpaksa jika harus pergi ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
"Takutan jua ulun mang ae, akibat angka positif Corona bertambah banyak, amun kada penting banar kada wani keluar rumah, temasuk ke pasar," ujar Isyam dengan logat Bahasa Banjar. (Oge)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.